GP Ansor Apel Bareng Muktamar PKB, Gus Halim: Kalau Masing-masing Proporsional, Enggak Apa-apa

JAKARTA, virprom.com – Ketua Pengurus Pilkada PKB Abdul Halim Iskandar tak mempersoalkan langkah Gerakan Pemuda (GP) Ansor menggelar imbauan kesetiaan pimpinan Nahdlatul Ulama (PBNU) di Bali pada 21 Agustus. -25.

Pertemuan tersebut bertepatan dengan acara Kongres PKB yang juga berlangsung di Bali pada 24-25 Agustus.

Ya, kalau semua proporsinya dijaga, tidak akan terjadi apa-apa, kata pria yang akrab disapa Gus Halim itu saat ditemui di KPK di Jakarta, Kamis (22 Agustus 2024).

Baca juga: GP Ansor Gelar Bicara Loyalitas PBNU di Bali, Berbarengan dengan Kongres PKB

Menurut Gus Halim, permasalahan antara PKB dan PBNU adalah lembaga yang berada di bawah payung hukum berbeda melakukan intervensi terhadap lembaga lain.

Gus Halim mencontohkan, lembaga yang berada di bawah payung hukum organisasi kemasyarakatan (ormas) tidak boleh mencampuri PDB.

“Nah, di UU katanya ormas itu melok melok, ikut, ikut campur dalam pencaplokan (PDB), itu sesuatu yang tidak boleh,” kata Gus Halim.

Menurut Gus Halim, intervensi partainya dilarang konstitusi. Oleh karena itu, PBNU harus berhati-hati agar tidak melewati batas.

“Tidak boleh, apalagi aneksasi, bertentangan dengan konstitusi dan dilarang oleh konstitusi,” kata Gus Halim.

Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) mengaku belum mengetahui apakah ada pihak yang mendukung pengambilalihan PDB oleh PBNU.

Namun, menurutnya, tindakan PBNU tidak sah.

Entahlah, yang jelas PBNU tidak masuk akal dan inkonstitusional, kata Gus Halim.

“Ya tentu saja, rumahnya berbeda,” katanya.

Konflik antara PBNU dan PKB bermula dari kerja Komisi Khusus DPR-RI Bidang Penyidikan Terkait Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024.

Pansus ini mendapat persetujuan Wakil Ketua DLR-RI Muhaimin Iskandar dan dibentuk karena menilai Kementerian Agama mengutak-atik kebijakan kuota khusus jemaah haji.

Baca Juga: Presiden PBNU Bertemu Jokowi di Istana, Bahas Konsesi Tambang dan Investasi di IKN

Menanggapi pembentukan pansus, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf berpendapat Ketua PKB Jenderal Muhaimin Iskandar menyimpan dendam pribadi.

Sebab, pansus diyakini menyasar Kementerian Agama yang dipimpin Yaqut Cholile Qoumas, adik Ketua Umum PBNU.

PBNU kemudian membentuk pansus tandingan “memperbaiki” PDB yang dipimpin oleh Muhaimin Iskandar.

  Dengarkan berita dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top