Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

JAKARTA, Kompass.com – Dua politisi PDI-P bertemu untuk mengingatkan mereka bahwa pengangkatan kabinet pemerintahan adalah hak prerogatif Presiden, bukan Wakil Presiden.

Hal ini menanggapi rencana Hendrawan Supertikno dan Andreas Hugo Pereira yang akan mengundang Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka untuk berkonsultasi dengan Megawati Soekarnoputri, Presiden kelima RI, terkait pembentukan kabinet pemerintahan. Dikatakan

Hendravan mengatakan, presiden terpilih yang akan menjabat bukanlah Gibran, melainkan Prabowo Subiano yang berhak membentuk kabinet pemerintahannya ke depan.

“Contact person dalam hal ini Pak Prabowo punya hak prerogratif. Gibran bisa terlibat bisa juga tidak,” kata Hendravan kepada virprom.com, Minggu (5/5/2024) malam.

Baca Juga: Gibran ingin berkonsultasi dengan Megawati soal struktur kabinet

Handraven mengaku belum mau bicara lebih banyak soal masa depan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Menurutnya, banyak dinamika politik yang akan terjadi ke depan. Oleh karena itu, ia menilai pernyataan Gibran yang ingin berkonsultasi dengan Megawati tidak perlu ditindaklanjuti.

“Ini akan memberikan kesan bahwa gambar tersebut ramah atau inklusif,” tambahnya.

Di sisi lain, anggota Komisi XI DPR ini menyebut komunikasi terkait rencana pertemuan Megawati dan Prabowo terus membaik.

Namun Hendravan enggan membeberkan tanggal pasti pertemuan Megawati dan Prabowo.

“Komunikasi sedang berjalan. Saya tinggal menunggu momentum yang tepat. Bisa sebelum atau sesudah rapat pimpinan nasional,” ujarnya.

Sementara itu, Andreas Hugo juga mengingatkan Handraven tentang pentingnya semua pihak menghormati hak presiden untuk membentuk kabinet pemerintahan.

Menurut dia, Wapres, dalam hal ini Gibran hanya bertugas membantu presiden.

Hugo menjelaskan kepada virprom.com: “Yang punya keistimewaan adalah presiden. Maklum, pemerintahan masa depan yang punya keistimewaan. Tugas wakil presiden adalah membantu presiden.”

Saat ditanya apakah pernyataan tersebut dilontarkan karena PDI Perjuangan masih memandang Gibran di bawah bayang-bayang Presiden Joko Widodo, Hugo tak memberikan jawaban pasti.

Ia hanya mengaku tak tahu apa maksudnya Gibran menjabat wakil presiden dan bukan presiden, namun ia ingin berkonsultasi dengan Megawati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top