Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

JAKARTA, virprom.com – Tujuan Presiden terpilih Prabowo Subianto bukan untuk mengajak seluruh kekuatan politik masuk ke dalam pemerintahan, melainkan merangkul seluruh kekuatan bangsa, kata Partai Jarindara.

Anggota Dewan Pertimbangan Partai Jarindra Wihadi Wayanto mengatakan, masuk ke pemerintahan perlu komunikasi yang mendalam agar memiliki kesamaan visi dan misi.

“Ini adalah platform utama dimana kami ingin semua anak di negara ini berpartisipasi dalam pembangunan,” kata program Satu Meja. Kanal YouTube Kompas TV mengutip ucapan Wihadi dalam sebuah forum, Kamis (2/5/2024).

Vihadi mengatakan, Prabhu sejak awal melihat perlunya kerja sama semua pihak yang terlibat dalam pembangunan bangsa, baik partai politik maupun masyarakat umum.

Baca: PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Tak Bisa Mencalonkan Diri, Kata Pimpinan MPR

Ia pun menilai sangat wajar jika ajakan Prabhu bekerja sama membangun bangsa hanya dimaknai oleh partai politik saja. Padahal, menurut dia, undangan tersebut tidak sebatas menjadi tuan rumah partai politik.

“Setelah pemilu presiden selesai, saatnya membangun, saatnya kita membangun bersama, jadi yang dimaksud dengan menyelenggarakan adalah membangun bersama,” kata Vihadi.

Jika imbauan Prabhu sebagai ajakan duduk bersama di pemerintahan Prabhu-Gibran diterima seluruh lapisan masyarakat, maka Wihadi pun tidak bisa disalahkan.

Namun, mengabdi di pemerintahan memerlukan kesamaan visi dan misi agar program dan kebijakan dapat berfungsi dengan baik, kata Wihadi.

Baca juga: Gloria PKS Tak Mau Gabung Koalisi Prabo; Gibran: Keputusannya menunggu pemilihan presiden.

Vihadi mengatakan seluruh elemen tanah air bisa bekerja sama membangun dan mendukung program Prabhu-Gibran tanpa harus masuk pemerintahan.

Sebelumnya diberitakan ada 3 parpol yang ingin bergabung di kubu Prabhu-Gibran. Mereka adalah Partai Nasdam; Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Ketiga partai tersebut membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dan mengusung calon presiden dan wakil presiden Anis Besuden-Muhimin Iskandar untuk menghadapi Prabou-Gibran pada Pilpres 2024.

Namun Prabo dan Koalisi Progresif Indonesia (KIM) belum memutuskan apakah akan menerima ketiga partai tersebut.

Baca juga: Isu Jokowi Jadi Tembok Antara Sekjen PDI-P Prabo-Mgawati: Orientasi Politik Partai di Bidang Kepresidenan;

Di sisi lain, ada kegaduhan dari partai pengusung Glora, KIM, di tengah pemberitaan adanya upaya menjalin hubungan antara PKS dan Prabowo.

Partai Glaura bereaksi keras dan PKS menolak mendekati kubu Prabhu-Gibran dengan alasan perbedaan politik pasca Pilpres 2024.

Tokoh Partai Jalora antara lain mantan anggota PKS Anis Mata; Fehri Hamzah dan Fufuz Siddique. Dengarkan berita bagus dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk bergabung dengan saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan aplikasi WhatsApp sudah terinstal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top