Generasi Kesepian yang Terlupakan

Dunia yang semakin terhubung melalui Internet justru berdampak sebaliknya. Namun inilah kenyataannya saat ini.

Hal ini berdampak buruk pada angkatan kerja saat ini. Menurut penelitian Cigna, 73 persen Gen Z mengatakan bahwa mereka merasa kesepian sepanjang waktu – tingkat tertinggi dibandingkan generasi mana pun.

Permasalahan kesehatan mental yang dialami Gen Z berbeda dengan yang dihadapi generasi lainnya. Menurut Indeks LoanLines Cigna di AS, hanya 45 persen Generasi Z yang melaporkan kesehatan mental “sangat baik”, terendah dibandingkan generasi mana pun.

91 persen generasi Z dewasa melaporkan mengalami setidaknya satu gejala fisik atau emosional akibat stres, seperti depresi atau kesedihan (58 persen) atau kurangnya minat, motivasi, atau energi (55 persen).

Selanjutnya, 68 persen Gen Z mengatakan mereka mengalami stres yang signifikan mengenai masa depan.

Sementara itu, Carl Peltzer dan Suba Bengbit mempelajari hubungan antara kesepian dan kesehatan di Indonesia, dan hasilnya dipublikasikan di International Journal of Mental Health Systems.

Penelitian yang dilakukan pada tahun 2014-2015 ini melibatkan setidaknya 31.447 partisipan berusia 15 tahun ke atas (median usia 35 tahun).

Mereka menemukan bahwa kesepian secara signifikan berhubungan dengan memiliki satu atau lebih kondisi medis kronis, stroke, gejala depresi, gangguan tidur, gangguan tidur, kepuasan hidup, perawatan medis rawat jalan dalam 4 minggu terakhir, dan penggunaan tembakau. , dan meminum minuman ringan pada satu hari atau lebih dalam seminggu terakhir. (Untuk sekali ini) lupa tentang kesehatan mental

Meskipun kesehatan mental sebelumnya dipandang sebagai masalah pribadi, dampaknya mempunyai konsekuensi negatif di tempat kerja.

Penulis populer Ryan Jenkins melaporkan bahwa 75 persen Generasi Z dan separuh generasi Milenial berhenti karena masalah kesehatan mental, dibandingkan dengan 34 persen generasi lainnya.

Implikasinya bagi pemberi kerja jelas: jika kesepian tidak diatasi, ketertarikan dan retensi karyawan akan menjadi sangat besar.

Jumlah ini bahkan lebih tinggi lagi mengingat generasi milenial dan Gen Z akan mencapai 75 persen dari angkatan kerja global pada tahun 2030.

Meskipun kesehatan mental dan kesepian bukanlah masalah yang dibicarakan kelompok kami saat ini, hal tersebut tidak bisa dihindari.

Gen Z adalah generasi pertama yang tidak pernah offline di tempat kerja. Satu generasi lebih muda dari Google.

Terlepas dari literasi digital Gen Z dan kemajuan realitas virtual, kecerdasan buatan, dan blockchain yang tak terelakkan di tempat kerja, Gen Z lebih memilih elemen manusia di tempat kerja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top