Gandeng Putranya, Mantan Presiden Filipina Duterte Putuskan Maju dalam Pemilihan Wali Kota

 

MANILA, virprom.com – Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengambil keputusan mengejutkan dengan memilih ikut serta dalam pemilihan walikota Davoa.

Ia telah mendaftarkan pencalonannya untuk mengikuti pemilu tidak langsung tahun depan yang akan berlangsung pada Senin 7/10/2024.

Davao sendiri merupakan basis keluarga Duterte.

Baca juga: 2 Sistem Politik Besar Filipina Bentrok, Akankah Hubungan Marcos-Duterte Retak?

“Saya ingin melayani Anda,” kata politisi berusia 79 tahun itu kepada wartawan setelah mengajukan surat pencalonannya di Davao City, AFP melaporkan.

Keputusan Duterte sebenarnya muncul ketika perseteruan keluarga Presiden Filipina Ferdinand Marcos semakin memanas jelang pemilihan presiden Filipina 2028.

Pada pemilihan walikota Davoa, Duterte memutuskan untuk mengundang putranya Sebastian Duterte sebagai penggantinya. 

Sebastian diketahui masih menjabat sebagai Wali Kota Davoa.

Duterte mengatakan dia berencana membuat Davao “lebih baik dari kemarin.”

Keputusan yang diambil mantan Presiden negara tersebut dipandang sebagai upaya mencari dukungan bagi putrinya Sara Duterte yang diperkirakan akan mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2028.

Sara adalah Wakil Presiden Filipina saat ini. 

Namun pemilu paruh waktu tahun 2025 sangat penting bagi keluarga Duterte dan Marcos, yang berusaha memperkuat basis dukungan mereka menjelang pemilu.

Baca juga: [TERKENAL GLOBAL] Marcos Jr dan Duterte berselisih | Machu Picchu ditutup

Mantan juru bicara Duterte, Harry Roque, mengatakan dalam sebuah postingan di media sosial, “Kita tidak boleh lupa bahwa aturan dasar politik adalah mempertahankan kekuasaan dengan segala cara.”

Duterte sendiri dikenal sebagai presiden yang memulai perang mematikan pada tahun 2016 yang menjadi sasaran penyelidikan internal dan eksternal.

Pengadilan Kriminal Internasional sedang menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan selama perang narkoba Duterte di bawah pemerintahan Marcos.

Dewan Perwakilan Rakyat juga mengadakan dengar pendapat komite mengenai pembunuhan akibat perang narkoba.

Menurut data resmi Filipina, lebih dari 6.000 orang telah terbunuh dalam operasi anti-narkoba pemerintahan Duterte.

Jaksa ICC memperkirakan jumlah korban tewas antara 12.000 dan 30.000.

Di sisi lain, Sara Duterte terancam dimakzulkan oleh Dewan Kongres yang dipimpin Ketua Martin Romualdez, sepupu Marcos yang juga diperkirakan akan mencalonkan diri pada 2028.

  Dengarkan berita terkini dan pembaruan kami langsung dari ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top