TANGERANG, virprom.com – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) masih berupaya agar pemerintah mendorong kendaraan hybrid.

Upaya ini dilakukan untuk memudahkan pasar menyerap atau memperoleh produk terkait. Oleh karena itu, percepatan program elektrifikasi kendaraan bermotor untuk mencapai netralitas karbon merupakan pilihan terbaik.

Melihat hal tersebut, kendaraan hybrid dinilai mampu menjembatani peralihan dari kendaraan berteknologi mesin pembakaran internal (ICE) ke kendaraan listrik baterai (BEV).

Baca juga: Strategi Pacu Penjualan GIIAS 2024 Great Wall Motors

“Sebaiknya pemerintah juga memberikan insentif untuk kendaraan hybrid, meski tidak harus sama dengan kendaraan listrik murni,” kata Ketua Umum Gaikindo I Jongkie Sugiarto kepada virprom.com, Minggu (21 Juli 2024) terkait pemaparan. .

Ia menjelaskan, ada empat faktor yang mendasari ditawarkannya kendaraan hybrid yang saat ini sangat penting.

Pertama, tidak mengharuskan pemerintah untuk mengembangkan fasilitas pendukung berupa stasiun pengisian (yaitu Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU)) untuk memperluas pasar kendaraan listrik.

Baca Juga: HPM perbarui aplikasi Honda E-Care untuk memudahkan pelanggan

Kedua, kendaraan hybrid mampu menghemat bahan bakar hingga 49 persen dibandingkan kendaraan bermesin pembakaran dalam, ujarnya.

Ketiga, mobil hibrida lebih sedikit menimbulkan polusi karena mesin konvensionalnya jarang dihidupkan. Apalagi jika kendaraan sering berhenti dan melaju.

Lagi pula, pembuatan mobil tidak semahal kendaraan listrik murni. Oleh karena itu, lebih terjangkau bagi masyarakat Indonesia yang pendapatan per kapitanya masih US$5.000. Dengarkan berita terkini dan liputan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.