Gaduh UKT Mahal, Pemerintah Diharap Alokasikan Anggaran Tambahan

JAKARTA, virprom.com – Perdebatan mengenai kenaikan biaya kuliah perguruan tinggi (UKT) tetap dinilai tidak bisa dihindari jika pemerintah tidak memiliki sumber daya lebih untuk mendukung kebutuhan masyarakat tersebut.

“Kalau bicara UKT memang tidak bisa kita hindari bahwa UKT harus bangkit. Kecuali ada pendanaan atau dukungan anggaran dari pemerintah, UKT tidak akan bangkit,” kata Direktur Jenderal China Development Research Institute Economics and Finance (INDEF) Esther Sri Astuti, dikutip dalam episode Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Minggu (26 Mei 2024).

Esther mencontohkan apa yang dilakukan pemerintah Jerman. Mereka memiliki anggaran yang cukup besar untuk membiayai pendidikan universitas sehingga masyarakat tidak perlu membayar biaya sekolah.

Baca juga: Nadiem Sebut Pertumbuhan UKT Memprihatinkan

“Atau di Belanda misalnya, kalau mereka mau sekolah lagi untuk S2 atau S3, tapi tidak punya uang, mahasiswanya mendapat pinjaman dan membayar setelah lulus dan bekerja,” jelas Esther.

Namun, Esther mengatakan situasi di Jerman dan Belanda sangat berbeda dengan di Indonesia, dan solusi tersebut belum tentu bisa dilakukan.

Esther mengatakan, tidak ada cara lain untuk meningkatkan mutu pendidikan dan menekan biaya UKT selain rencana pemerintah menambah anggaran pendidikan.

“Kalau kita melihat anggaran pendidikan sebagai persentase PDB, bukan persentase APBN, seharusnya pemerintah menganggarkan lebih banyak,” kata Esther.

Baca Juga: Usai Bertemu Jokowi, Nadeem Umumkan Pembatalan UKT Tahun Ini

Sementara itu, Staf Khusus Rektor Billy Mambrasar mengatakan, salah satu solusi bagi kampus untuk menurunkan UKT adalah dengan mengajak mahasiswa untuk bahu-membahu mengelola aset atau bekerja sama sebaik-baiknya dengan pihak lain agar universitas mendapat pemasukan yang baik.

Padahal, menurut Billy, sudah banyak perguruan tinggi yang melakukan hal tersebut dan dinilai cukup berhasil.

“IPB Bogor, 47% kebutuhannya berasal dari pendapatan sendiri. Artinya, kinerjanya baik,” kata Billy.

Kenaikan biaya kuliah (UKT) di beberapa perguruan tinggi menuai banyak kritik.

Baca juga: Jokowi Panggil Nadeem Makarim ke Istana Bahas UKT Mahal

Beberapa perguruan tinggi negeri yang menambah UKT adalah Universiti Indonesia (UI), Universiti Gadjah Mada (UGM), Universiti Brawijaya (UB) dan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Bersamaan dengan peningkatan UKT, beberapa perguruan tinggi juga menaikkan biaya partisipasi atau Biaya Pengembangan Institusi (IPI).

Kenaikan UKT yang relatif besar menyebabkan banyak siswa putus sekolah karena tidak mempunyai uang untuk membayar UKT. Dengarkan berita dan pilihan teratas kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengunjungi saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top