Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

JAKARTA, virprom.com – Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sekaligus komentator pendidikan Cecep Darmawan meminta pemerintah mengkaji ulang anggaran pendidikan untuk pemerataan.

Oleh karena itu, permasalahan kenaikan biaya pendidikan seragam (UTF) dapat diselesaikan secara bertahap.

Chesep juga mengingatkan agar permasalahan UKT yang bersumber dari proses anggaran pemerintah tidak boleh dibiarkan menjadi permasalahan bagi perguruan tinggi.

“Saran saya, jangan biarkan masalah ini berada di pemerintahan dan kemudian beralih ke universitas.” Artinya pemerintah harus mengkaji ulang anggaran pendidikan,” kata Cecep di hadapan rombongan UKT, seperti dilansir YouTube TriJaya FM, Sabtu (19 Mei 2024).

“Tidak hanya pemerintah, DPR juga harus menunjukkan bahwa 20 persen (dari anggaran pendidikan) harus diberikan hanya untuk pekerjaan di bidang pendidikan, tidak termasuk gaji guru, gaji guru, dan lain-lain,” dia dikatakan. .

Baca juga: Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu Bagi Perguruan Tinggi yang Mau Laporkan Masalah ke UKT

Ia mengatakan, jika alokasi dana pendidikan hanya terfokus pada kegiatan pendidikan dan uang, maka cukup untuk pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.

Chesep mengatakan, lebih dari separuh jumlah sekitar Rp660 triliun itu bisa dialokasikan untuk pendidikan tinggi.

“Nah, untuk SMA setengahnya saja sudah cukup. UKT bisa terus miring. Kalau bisa di tahun-tahun mendatang perubahannya ke bawah, bukan ke atas. Ke bawah, ke bawah, ke bawah bisa bagus,” imbuhnya.

Saat ini, wakil ketua dewan

Dari jumlah tersebut, sekitar Rp97 triliun dialokasikan untuk pendidikan tinggi.

Jumlah tersebut diyakini jauh dari biaya kuliah yang disyaratkan di perguruan tinggi di Indonesia yang berjumlah ribuan.

Baca juga: Permendikbud No. 2 Tahun 2024 Dianggap Sebagai Alasan PTS Meningkatkan UCT

Nah, ini keterlaluan. Jadi mungkin Rektor akan diserang oleh mahasiswa, kemudian Rektor akan menjawab sesuai situasi (uang yang ada), kata Abdul Fikri.

Oleh karena itu, pihaknya terbuka jika ada pimpinan universitas yang mau mengumumkan ke parlemen untuk menambah jumlah pelatihan seragam di UKT.

Ia mengatakan, kenaikan UKT yang sedang ramai diperbincangkan masyarakat bukanlah persoalan perguruan tinggi.

Mungkin ada sistem yang membatasi biaya sekolah, sehingga mendorong sekolah untuk meningkatkan jumlah UKT.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top