JAKARTA, virprom.com – Dua puluh enam tahun lalu, pada 21 Mei 1998, Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto, mengumumkan pengunduran dirinya dan menyerahkan kepemimpinan negara kepada Wakil Presiden BJ Habibi.
Peristiwa yang berujung pada era baru menjelang reformasi ini terjadi di ruang surat atau ruang kredit Istana Merdeka Jakarta pada pukul 09.00 WIB.
Ruangan ini merupakan teras depan Istana Merdeka. Saat ini ruangan tersebut masih digunakan oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) untuk menerima duta besar negara sahabat untuk menyerahkan sertifikat kepada kepala negara.
Penasaran dengan Istana Merdeka, virprom.com merangkum beberapa fakta bangunan yang menjadi saksi sejarah penandatanganan Deklarasi Pengakuan Kedaulatan Negara Republik Indonesia (RIS) oleh pemerintah Belanda pada Desember lalu. 27 tahun 1949.
Baca juga: Hasto Sebut Ada Kemiripan antara Jokowi dan Soeharto 1. Kediaman Presiden
Istana Merdeka diperuntukkan sebagai kediaman presiden saat ini. Namun, keputusan untuk melanjutkannya tergantung pada keputusan presiden.
Pasalnya, tidak ada aturan yang mewajibkan presiden tinggal di Istana Merdeka. Jadi presiden bebas menentukan di mana dia tinggal.
Berdasarkan laman resmi Sekretariat Presiden Indonesia, empat dari tujuh orang tinggal di Istana Merdeka. Dua di antaranya adalah Presiden pertama RI Sukarno dan Presiden keempat RI Abdurahman Wahid atau Gus Dur.
Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun sempat memanfaatkan Istana Merdeka sebelum akhirnya pindah ke Istana Negara. Namun, ia tidak tinggal seutuhnya karena memiliki rumah pribadi di Chikeas, Bogor.
Presiden petahana Jokowi juga pernah tinggal di Istana Merdeka sebelum akhirnya pindah ke Istana Kepresidenan Bogor.
Baca juga: 26 Tahun Reformasi: Runtuhnya Etika Negara 2. Berbeda dengan Istana Negara
Istana Merdeka terletak di depan Istana Negara yang menyambung dengan halaman tengah Istana Kepresidenan.
Istana Merdeka terletak di depan Monas di Jalan Medan Merdeka Utara di Jakarta Pusat. Sedangkan Istana Negara terletak di Jalan Veteran dan menghadap ke Sungai Ciliwung.
Namun keduanya kurang lebih sama dengan tembok bercat putih dan pilar-pilar besar. Istana Merdeka dan Istana Negara mempunyai luas sekitar 6,8 hektar. 3. Penerimaan Negara
Istana Merdeka juga digunakan untuk sejumlah acara kenegaraan, seperti Hari Kemerdekaan Nasional Republik Indonesia (HUT), penyambutan tamu negara, dan penyerahan surat kepercayaan kepada duta besar negara sahabat.
Pada masa Jokowi, resepsi kenegaraan juga digelar di Istana Kepresidenan Bogor.
Baca juga: Reformasi Lebih Tak Berarti 4. Warisan Belanda
Boleh dikatakan, bangunan yang kini bernama Istana Merdeka ini merupakan peninggalan zaman Belanda.