Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

virprom.com – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (RI) Fahira Idris mengatakan jika Indonesia ingin menjadi negara maju maka industri buku nasional harus diperkuat.

Dikatakannya, basis buku merupakan sumber ilmu pengetahuan yang penting dan strategis serta telah mendorong banyak negara untuk bersaing demi pengembangan industri buku. 

Bukan hanya untuk kebutuhan dalam negeri, namun untuk kebutuhan dunia atau negara lain seperti Indonesia yang industri perbukuannya belum berkembang.

Anggota Daerah Pemilihan (Dapil) Daerah Khusus Ibukota (DKJ) Jakarta ini mengatakan, jumlah karya buku nasional yang terbit setiap tahun sangat tidak proporsional menurut jumlah penduduk. 

“Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat dan juga negara dengan luas wilayah terluas di dunia, namun hal tersebut tidak diikuti dengan pertumbuhan dan peredaran buku,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (17/5/2024). . 

Baca juga: Perdebatan Kenaikan UKT Berlanjut, Fehira Idris: Perguruan Tinggi Harus Dimasukkan

Fehira mengatakan, rata-rata jumlah buku nasional yang terbit setiap tahunnya masih mengecewakan. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2015-2020, jumlah buku yang terbit sebanyak 404 ribu 37 judul dan jumlah penerbit aktif di Tanah Air sebanyak 8 ribu 969 penerbit. 

Jumlah tersebut dinilai tidak proporsional dibandingkan jumlah penduduk Indonesia sehingga menghasilkan rasio 1:514.

Akibat persebaran buku yang sebagian besar masih tersebar di Pulau Jawa, ketimpangan semakin meningkat.

Fehira menceritakan, negara maju seperti Amerika, Inggris, Jepang, Perancis, dan Jerman merupakan negara yang menerbitkan buku terbanyak di dunia. 

Baca juga: Antisipasi Rumor, Fehira Idris Minta Penyelenggara dan Anggota DPR Klarifikasi Penerapan KRIS

“Langkah ini diikuti oleh Rusia, Spanyol, Tiongkok, India, dan Mesir. “Buku menjadikan mereka berilmu dan menjadikan mereka negara maju,” ujarnya. 

Oleh karena itu, Fahira berharap Hari Ulang Tahun Perpustakaan Nasional RI yang diperingati setiap tanggal 17 Mei ini dapat menjadi wadah evaluasi dan mencari solusi untuk memperkuat ekosistem tanah air dan industri buku. 

Misalnya harga buku di India dari penerbit internasional dan ternama sangat murah, bahkan pajak pun tidak dibayar​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​ ​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​. 

Hasilnya, India muncul sebagai kekuatan global. Sumber dayanya, terutama di bidang teknologi informasi (TI) dan kedokteran, tersebar di seluruh dunia,” ujarnya.

Jepang juga merupakan penguasa teknologi dunia karena pemerintahnya mempunyai program untuk menerjemahkan berbagai buku dari dunia barat lalu menjualnya dengan harga murah.  

Baca juga: Jakarta Disebut Kota Global, Fahira Idris Sebut Ini Investasi Utama Sumber Daya Manusianya

Fahira meyakini industri buku yang progresif telah menjadikan negara-negara tersebut ahli dalam ilmu pengetahuan.

“Harus kita akui bahwa industri buku di Indonesia belum cukup berkembang secara budaya, politik, ekonomi, dan hukum sehingga industri buku masih lemah,” ujarnya. 

Ia meyakini, pekerjaan rumah Indonesia ke depan adalah menciptakan ekosistem buku yang kuat dalam hal penciptaan, penerbitan, pencetakan, distribusi, perdagangan, impor dan ekspor, penggunaan, pembelian, apresiasi, pelembagaan, pengkajian, dan pelestarian. Dengarkan berita terkini dan pilihan berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top