Eksploitasi PRT, Keluarga Terkaya di Inggris Hinduja Divonis Hukuman Penjara 

Penulis: VOA Indonesia

JENEWA, virprom.com – Pengadilan Swiss pada Jumat (21/6/2024) menjatuhkan hukuman penjara kepada empat anggota keluarga Hinduja, keluarga terkaya di Inggris.

Pengadilan mengatakan mereka “berburu” untuk berinvestasi pada pekerja India (PRT) di fasilitas besar mereka di Jenewa.

Pengacara anggota keluarga Swiss-India – yang tidak hadir di pengadilan – mengatakan mereka akan mengajukan banding atas keputusan tersebut.

Baca Juga: Nasib Sedih PRT India di Malaysia, Terkunci di Balkon Setelah Kerja Tak Dibayar…

Dia dibebaskan dari tuduhan perdagangan manusia tetapi ditahan atas tuduhan lain dalam keputusan yang mengejutkan bagi keluarga tersebut.

Menurut The Sunday Times di London, kekayaan keluarga Hinduja diperkirakan mencapai 37 miliar lira (setara Rp 771,44 triliun).

Seorang hakim senior di Jenewa menghukum Prakash Hinduja (78), dan istrinya, Kamal Hinduja (75), masing-masing empat tahun enam bulan.

Putranya, Ajay (56), dan istrinya, Namrata (50), diberi hukuman empat tahun.

Mereka dituduh “kecil” karena mengambil keuntungan dari pekerja migran yang rentan dengan memberi mereka upah yang rendah.

Kurangnya pengalaman pekerja dimanfaatkan, kata Hakim Sabina Mascotto dalam putusannya.

“Mereka memiliki sedikit atau tidak memiliki pengetahuan dan tidak memahami hak-hak mereka. Motif terdakwa egois,” tambahnya.

Ia juga mengatakan bahwa agama Hindu dilatarbelakangi oleh kebutuhan akan keuntungan.

Pengadilan menolak tuduhan paling serius mengenai perdagangan manusia, karena para pekerja tersebut pergi ke Swiss secara sukarela.

Baca juga: PRT di Thailand Ini Tak Yakin Dapat Hadiah Rp 43,5 Miliar dari Bosnya yang Bunuh Diri, Bagaimana? Harga di bawah standar

Dalam persidangan, keluarga Hinduja dituduh mengambil gadis-gadis tersebut dari negara asalnya, India, dan menyita paspor para pekerja ketika mereka tiba di Swiss.

Jaksa Yves Bertossa menuduh warga Hinduja “menghasilkan lebih banyak uang untuk anjing mereka dibandingkan untuk pekerja rumah tangga.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top