Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

virprom.com – Berbicara tentang kekalahan 6-1 tim sepak bola putri Indonesia di Piala Asia Wanita U17 2024, mantan asisten pelatih timnas Indonesia Fabio Oliviera berbagi pemikiran Nilmaizar selama menjabat.

Ia mengatakan kekalahan Claudia Schunemann dkk bukanlah hal yang mengejutkan karena tim sepak bola putri Indonesia kurang dikelola dengan baik di dalam negeri.

Salah satu indikator utamanya adalah minimnya pertandingan resmi. Permainan tidak hanya menjadi wadah untuk berprestasi tetapi merupakan ekosistem yang mengembangkan pemain yang matang secara teknis, fisik, dan mental.

Lebih lanjut, persaingan merupakan bagian dari seleksi alam yang mendorong munculnya individu-individu yang berpotensi dan unggul.

“Kita semua tahu bahwa Piala Asia Wanita U-17 adalah peluang besar untuk mendapatkan tiket ke Piala Dunia Wanita. Namun perlu kita ketahui juga bahwa tanpa persaingan hampir mustahil tercipta tim wanita yang kuat,” Fabio kata Olli Vieira kepada virprom.com.

BACA JUGA: Piala Asia Wanita 2024: Claudia Schönemann dan lainnya. Tingkat pertumbuhan

Sebagai mantan pemain sekaligus pelatih yang sudah 30 tahun berkecimpung di sepak bola Tanah Air, ia menegaskan Jamrud Haturisteeva tidak pernah punya potensi.

Misalnya, Claudia Schunemann tampil luar biasa melawan Filipina. Indonesia juga memiliki beberapa pemain wanita yang tampil baik di level senior, seperti Shafira Ika dan Zahra Muzdalifa.

Namun dia menekankan bahwa sepak bola adalah permainan 11 lawan 11.

Semua anggota tim memainkan perannya dalam menciptakan permainan yang berorientasi pada kemenangan.

“Claudia baru berusia 15 tahun, tapi dia sudah punya banyak gelar. Meski kalah dari Filipina, Claudia mencetak gol kelas dunia di pertandingan itu,” kata mantan asisten pelatih Pesela Ramongan itu.

Sayangnya, Claudia saja tidak cukup bagi timnas putri untuk tampil konsisten dan meraih kemenangan, tegasnya.

Baca Juga: Jadwal Piala Asia Wanita 2024 Indonesia vs Korea Selatan

Ia mengatakan jalan tim asuhan Mochizuki Satoru masih panjang untuk meraih kesuksesan.

Oleh karena itu, Piala Asia Wanita 2024 akan dikenang sebagai ajang persatuan sepak bola yang mempertemukan tim nasional.

Hal ini tentu akan membuka mata masyarakat terhadap kelebihan dan kekurangan sepak bola wanita dan menjadi bahan penilaian bersama.

“Carilah pemain yang persaingannya lebih sedikit dan sistem seleksi daerahnya kurang. Pelatih Jepang tidak bisa berbahasa Inggris dan tidak bisa berbahasa Indonesia,” tutupnya.​

“Ini adalah hal-hal yang perlu dilihat dan dipikirkan.”

Laga kedua timnas putri Indonesia akan dilakoni melawan Korea Selatan pada Kamis (5 September 2024) malam WIB di Stadion Kapten I Wayan Dipta Janyar.

Pertandingan ini akan sangat sulit karena tim Korea memiliki banyak pengalaman di ajang ini.

Negeri Ginseng ini pernah menjadi juara satu kali pada tahun 2009, finis ketiga pada tahun 2017, dan dua kali finis empat besar pada tahun 2005 dan 2011. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengunjungi saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top