Dropping Resistor Rusak Bikin Setiap Shifting Mobil Matik Bunyi Jedug

KLATEN, virprom.com – Banyak orang yang mengandalkan mobil matic untuk kemudahan berkendara. Meski perpindahan dari kecepatan rendah ke tinggi bersifat otomatis, namun pengemudi harus menentukan posisi pemindah gigi yang benar.

Misalnya, pilih posisi tuas untuk memarkir penggerak, pilih R untuk mundur, pilih D untuk maju, dan seterusnya. Pemilihan posisi tuas tetap diperlukan agar mobil dapat berakselerasi sesuai keinginan.

Stop resistance merupakan sistem bantuan transmisi otomatis, sehingga akan mengeluarkan bunyi “clunk” bila mengalami kerusakan.

Baca Juga: Penggantian Oli Transmisi Otomatis Tertunda Bisa Menjadi Penyebabnya

Elin Estanto, Pemilik GK Gunung Kidul Auto Service, mengatakan anti-drip resistor bertugas meredam arus listrik dari modul kontrol transmisi (TCM) ke solenoid tekanan saluran di transmisi.

Pemilihan posisi tangan ini berarti pengemudi sedang menggerakkan piston yang menentukan arah tekanan oli pada transmisi. Selain itu, sistem mengandalkan data dari sensor posisi gigi.

“Solenoid bertekanan linier ini hanya bergerak bolak-balik, tapi aktuator menentukan besarnya tekanan oli, sehingga gerak solenoid lancar, tidak terlalu cepat sehingga perlu arus yang kecil,” kata Elin kepada Kompas. com, Sabtu (13/7/2024).

Baca Juga: Transmisi Otomatis Mengeluarkan Bunyi Klik Saat Digeser, Ini Alasannya

Perhatikan bahwa jika arus dalam solenoid terlalu tinggi, setiap kali penggerak mengarahkan P ke R, N ke D/R, D ke 2/1/L, dan seterusnya. dia bilang itu akan membuatnya gemetar. .

“Setiap perpindahan tuas transmisi akan menggerakkan solenoid ini dan kecepatannya harus pas setiap bergerak, jika terlalu cepat akan menimbulkan bunyi sentakan dan klik setiap kali bergerak,” kata Elin.

Pemilik Aha Motor Yogyakarta, Hardi Wibowo mengatakan, anti roll bar merupakan salah satu komponen yang harus diperiksa sebelum melakukan penyetelan transmisi untuk keperluan perawatan.

Baca juga: Cara Mengaktifkan Mode Manual pada Transmisi Otomatis Mobil di Tanjakan

“Jika seat controlnya habis, bagian ini rusak atau tidak berfungsi, sehingga akan mengubah kecepatan transmisi dan menimbulkan bunyi klik setiap pengemudi memutar mesin,” kata Hardy baru-baru ini kepada virprom.com. .

Ketika transmisi otomatis menunjukkan tanda-tanda kerusakan ini, penting untuk memeriksa resistor anti tetes, kata Hardy. Ini karena gejala yang sama bisa disebabkan oleh masalah pada sistem kekebalan tubuh.

“Ketika shifter berakselerasi buruk, padahal transmisi otomatis seharusnya baik-baik saja, kemungkinan besar ada masalah dengan saluran bahan bakar langsung, jadi perlu diperbaiki, tapi itu juga bisa menjadi gejala kebocoran yang rusak,” kata Hardy.

Baca juga: Cara Mengaktifkan Mode Manual pada Transmisi Otomatis Mobil di Tanjakan

Oleh karena itu, jika resistor pengereman tidak dapat meredam arus yang memerintahkan solenoid untuk bergerak, maka pergerakannya akan terlalu cepat dan menimbulkan bunyi “lompatan” setiap kali pengemudi menghidupkan mesin. Dengarkan berita dan pembaruan terkini kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran perpesanan favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan WhatsApp sudah terinstal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top