DPR RI Usul Pembentukan Satgas Wujudkan Demokratisasi di Myanmar

JAKARTA, virprom.com – Badan Kerja Sama Antar Parlemen Korea (BKSAP) mengusulkan agar Majelis Parlemen ASEAN (AIPA) membentuk kelompok kerja untuk membantu proses demokratisasi Myanmar yang pemerintahannya saat ini dikendalikan oleh pemerintah atau militer. junta.

Usulannya bisa dalam bentuk gugus tugas sehingga bisa dibentuk dan khusus mendampingi atau bahkan ada dan membantu memediasi junta militer khusus dengan CRPH atau partai parlemen (Burma), kata Wapres BKSAP. DPR RI Puthu Supadma Rudhana mengumumkan Antara, Rabu.

Baca Juga: Kisah Penyiksaan Rakyat Rakhine yang Dilakukan Junta Burma

Menurutnya, gugus tugas tersebut sangat diperlukan karena parlemen memiliki kewenangan diplomasi yang lebih fleksibel dan leluasa sehingga meminta pemerintah terus melakukan hal yang sama sejalan dengan diplomasi.

Beberapa waktu lalu, Putu menghadiri forum AIPA di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam.

Menurutnya, ada beberapa isu yang dibahas, salah satunya adalah keputusan mengenai Burma.

Menurutnya, hanya sembilan dari 10 negara ASEAN yang berpartisipasi dalam forum tersebut.

 

Para pejabat Burma sejauh ini belum berpartisipasi karena mereka bergerak menuju demokrasi, di mana junta militer berkuasa, katanya.

Baca Juga: Saat Tentara Burma Minta Bantuan Rohingya…

Menurut Puthu, parlemen negara-negara anggota ASEAN dapat mempercepat pencapaian perdamaian di Burma dan mendorong nilai-nilai demokrasi di Burma.

Terakhir, ia berharap Burma akan mengalami perdamaian dan Majelis Nasional kembali berpartisipasi dalam pertemuan tingkat ASEAN dan AIPA.

Menurutnya, Korea Utara RI selalu mengadakan pertemuan dengan CRPH dengan harapan mediasi tersebut dapat terus membantu Myanmar dalam proses demokratisasi negaranya.

Ia mengatakan, topik tersebut akan diangkat dalam forum Exkom pada pertemuannya di Laos pada Oktober 2024.

Ia meyakinkan kehadiran Indonesia dengan membentuk kelompok kerja yang akan diputuskan pada pertemuan AIPA di Laos untuk memberikan jaminan bahwa langkah-langkah yang lebih konkrit harus diambil.

“Keputusan akan diambil di sana, dan memang sebagai langkah untuk mendorong AIPA dan Indonesia mengambil langkah-langkah yang sangat konkrit dan strategis, kami ingin lebih aktif dalam membuat proposal dan mempromosikan keputusan tersebut,” ujarnya.

Baca juga: Penderitaanku di Kamp Budak Nakal di Burma

Selain proses demokrasi, acara ini juga menyoroti isu hak asasi manusia dan penderitaan para pengungsi.

Nantinya, dia mendorong gugus tugas untuk mengusut permasalahan tersebut secara komprehensif.

Dia berkata: “Ini akan berdampak positif pada masyarakat Burma yang berada dalam situasi yang sangat sulit bagi para pengungsi. WhatsApp: https://www.whatsapp .com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top