Dokter: Kelainan Jantung Bawaan Bisa Dideteksi di Trimester Pertama Kehamilan

virprom.com-Kelainan jantung bawaan pada janin sudah bisa terdeteksi pada trimester pertama kehamilan.

Padahal, pada trimester pertama, jantung sudah mulai terbentuk dan mulai berkembang. Umumnya kelainan kompleks lainnya baru akan muncul pada akhir trimester pertama hingga trimester ketiga, kata Dokter Spesialis Bedah Toraks Kardiovaskular ini. Dr. William Makdinata, Sp.BTKV, FIATCS, seperti ditulis, Jumat (27/9/2024).

Jika terindikasi bayi lahir dengan gangguan jantung, William menyarankan agar segera dibawa ke dokter spesialis jantung anak.

Baca juga edisi ini : Bagaimana perasaan Anda saat terkena serangan jantung? Ini daftar 20…

 

Nantinya, dokter spesialis jantung anak akan berkonsultasi dengan dokter bedah kardiotoraks untuk menentukan pilihan pengobatan lain, termasuk pilihan pembedahan.

Namun, William menjelaskan, tidak semua kelainan jantung bawaan memerlukan penanganan bedah. Dengan penyakit jantung bawaan yang tidak biru, pemantauan dan pengawasan rutin adalah hal biasa. Sedangkan jika penyakit jantung bawaan sudah rumit atau membiru, maka perlu dilakukan tindakan pembedahan.

“Pada umumnya kelainan yang kompleks memerlukan tindakan pembedahan. Untuk yang sederhana, kita bisa mencari penyakit tertentu sewaktu-waktu, misalnya PDA, kadang bisa menutup dengan sendirinya,” ujarnya.

Baca juga: Mengenal Kardiomiopati, Gangguan Pada Otot Jantung

Kementerian Kesehatan menyebutkan berdasarkan data yang terbatas, tidak ada peningkatan signifikan penyakit jantung bawaan pada bayi baru lahir.

Dilaporkan dalam situs Kementerian Kesehatan, di seluruh dunia, satu dari 100 anak lahir dengan penyakit PJK. Di Indonesia, negara dengan tingkat kesuburan yang tinggi, terdapat sekitar 5 juta anak yang lahir setiap tahunnya, 50.000 anak lahir dengan PJK dan 12.500 anak lahir dengan PJB berat. Hal ini membuat Indonesia mempunyai beban kesehatan yang tinggi terhadap penyakit ini (PJK).

Namun dilansir Antara, Kepala Departemen Komunikasi dan Pekerjaan Umum Siti Nadia Tarmizi mengatakan, saat ini terdapat sekitar 12 ribu anak Indonesia yang mengidap penyakit jantung. Oleh karena itu, lanjutnya, diperlukan tindakan pertolongan segera, seperti operasi jantung.

Nadia mengatakan, penyakit tersebut disebabkan oleh kelainan genetik pada kedua orang tuanya yang menderita penyakit jantung, obat teratogenik. Selain itu, gaya hidup orang tua juga berpengaruh, seperti kebiasaan minum jamu terutama saat hamil. Apa itu penyakit jantung bawaan?

Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah suatu kondisi medis yang terjadi ketika seorang anak dilahirkan dengan kelainan jantung.

Kelainan ini dapat melibatkan struktur jantung seperti katup atau dinding jantung, atau pembuluh darah yang masuk atau keluar jantung.

Beberapa bayi dilahirkan hanya dengan satu jenis kelainan jantung, sementara bayi lainnya menderita beberapa jenis kelainan jantung bawaan.

Penyakit jantung bawaan ada beberapa jenis, antara lain cacat septum atrium, yaitu penyakit jantung bawaan yang terjadi ketika dinding antara bilik jantung kanan dan kiri bayi tidak terbentuk dengan baik.

Ada pula cacat septum ventrikel yang terjadi ketika dinding antara atrium kanan dan kiri jantung bayi tidak terbentuk dengan baik.

Selain cacat septum, jenis PJK lainnya adalah stenosis aorta, yang terjadi ketika katup aorta bayi menyempit, yaitu penyempitan tidak normal pada arteri besar yang terjadi pada pembuluh darah besar yang membawa darah dari jantung ke paru-paru dan ke seluruh paru-paru. . tubuh anak itu bergerak. Truncus arteriosus terjadi ketika hanya ada satu arteri dari jantung bayi.

Faktor risiko terjadinya penyakit jantung bawaan antara lain riwayat penyakit jantung bawaan dalam keluarga, penyakit kronis ibu selama kehamilan, dan malnutrisi ibu selama kehamilan. Namun, pada sebagian besar kasus, penyebab pasti penyakit jantung bawaan tidak diketahui.

Gejala penyakit jantung bawaan bisa berbeda-beda tergantung jenis dan tingkat keparahan kelainannya. Beberapa anak dengan kelainan jantung bawaan tidak menunjukkan gejala, sementara yang lain mengalami sesak napas, kelelahan, dan kehilangan nafsu makan. Anak-anak juga mungkin mengalami penurunan berat badan dan kesulitan minum atau makan. Dengarkan berita terbaik dan pilihan berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk bergabung dengan Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top