Diserang Pasukan Ukraina, Rusia Umumkan Keadaan Darurat di Kursk

Penulis: VOA Indonesia

MOSKOW, virprom.com – Rusia mengumumkan keadaan darurat “tingkat federal” di wilayah Kursk dan mengirimkan bala bantuan ke sana pada Jumat (9/8/2024).

Pengumuman itu disampaikan empat hari setelah pasukan Ukraina melancarkan serangan lintas batas dalam serangan terbesar Ukraina di tanah Rusia sejak perang dimulai pada tahun 2022.

Sementara itu, kata para pejabat, sedikitnya 10 orang dan 35 lainnya terluka ketika sebuah rudal ditembakkan oleh pesawat Rusia di sebuah toko di Donetsk, Ukraina pada siang hari.

Baca juga: Rusia Luncurkan Langkah Baru untuk Menghentikan Pergerakan Pasukan Ukraina

Pusat perbelanjaan ini terletak di kawasan perumahan di Kostiantynivka, wilayah Donetsk, Ukraina timur. Asap hitam tebal membubung di atasnya setelah serangan itu.

“Ini adalah serangan lain dalam skala besar, tindakan berbahaya yang dilakukan Rusia,” kata Gubernur Donetsk Vadym Filashkin dalam pesannya di Telegram.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa para aktivis akan pergi ke wilayah Kursk untuk menentang serangan yang dilakukan oleh pasukan Ukraina.

Kantor berita RIA-Novosti menyebutkan Rusia telah mengirimkan beberapa peluncur roket, artileri, truk, dan kendaraan berat, mengutip Kementerian Pertahanan.

“Situasi perburuhan di wilayah Kursk menjadi sulit,” kata Gubernur Kursk Alexei Smirnov melalui Telegram.

Baca Juga: Rusia Serang Supermarket Ukraina, 10 Tewas, 35 Luka-luka

Pekerja layanan sosial dan organisasi masyarakat telah memberikan bantuan kepada warga yang terpaksa meninggalkan rumahnya karena perang, katanya.

Menurut laporan terbaru, hingga 3.000 orang dievakuasi ke Kursk.

Hanya ada sedikit informasi yang dapat dipercaya mengenai operasi mendadak Ukraina, dan tujuannya tidak jelas.

Pihak berwenang Ukraina menolak mengomentari serangan yang terjadi sekitar 500 kilometer barat daya Moskow.

Namun penasihat utama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada hari Jumat bahwa serangan perbatasan akan menyebabkan Rusia “mulai melihat bahwa perang secara perlahan memasuki wilayah Rusia.”

Myhailo Podolyak juga percaya bahwa pekerjaan di perbatasan akan meningkatkan posisi Kyiv selama pembicaraan damai dengan Moskow.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top