Dinamika Laut China Selatan, TNI AL Gelar Operasi Kedepankan Interoperabilitas dengan AU

JAKARTA, virprom.com – TNI Angkatan Laut dalam hal ini Komando Armada (Koarmada) I tengah melakukan operasi yang mengutamakan kerja sama dengan TNI Angkatan Udara untuk menghadapi dinamika konflik di Laut Cina Selatan (LCS) dan Natuna Utara. Tempat laut

Laut Natuna Utara merupakan wilayah kekuasaan Koarmada I.

Panglima Koarmada I Laksamana Muda Yos Suryono mengatakan konflik di wilayah maritim LCS dan Natuna Utara mengalami dinamika dan perkembangan yang tidak menentu.

“Dimana eskalasi sewaktu-waktu bisa meningkat. Koarmada I akan melakukan operasi gabungan di bawah pengawasan Komando Gabungan Daerah Pertahanan (Kogabwilhan) I, dengan mengutamakan interoperabilitas antara Koarmada I dan (Komando Operasi Udara (Koopsud) I TNI AU),” Yus ungkapnya dalam pidato Webinar: Ancaman Konflik Laut Cina Selatan Terhadap Kedaulatan Indonesia di Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/7/2024).

Baca Juga: Koarmada I usulkan kerahkan kapal seberat 750 ton untuk patroli Natuna Utara

TNI Angkatan Laut juga memperkuat patroli maritim untuk pengawasan.

Dukungan udara selanjutnya akan dikerahkan dari Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Supadio Pontianak dan Lanud Raden Syajad Natuna untuk memperluas “mata” patroli tersebut.

TNI Angkatan Laut juga terus berkomunikasi dengan Badan Keselamatan Laut Indonesia (Bakamla) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

“Untuk berkoordinasi dengan Bakamla dan KKP dalam pelaksanaan penindakan. Optimalisasi tindakan preventif hingga patroli,” kata Yus.

Yus mengatakan, untuk saat ini Indonesia memprioritaskan kapal Bakamla dan KKP untuk beroperasi di sekitar Laut Natuna Utara.

Baca Juga: Angkatan Laut Saya Sebut Kapal Bakamla dan PKC Maju untuk Redakan Ketegangan di Laut China Selatan

Kata dia, kapal Bakamla dan KKP akan melindungi kapal nelayan di Natuna Utara.

“Menangkap ikan di sana merupakan kegiatan yang produktif untuk dilindungi, dan aktivitas yang ada di sana selalu kita jaga,” kata Yus.

Yus mengatakan, pengerahan kapal Bakamla dan KKP bertujuan untuk meredam ketegangan di Laut China Selatan (LCS) yang berbatasan langsung dengan Natuna Utara.

“Kalau (kapal) militer, tensinya akan semakin meningkat,” kata Pangkoarmada I. Dengarkan berita dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita pilihan Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top