“Di Tengah Pragmatisme Politik, Pegang Teguh Konstitusi, Tegakkan Nilai Demokrasi”

JAKARTA, virprom.com – Partai Demokrat merayakan HUT ke-23 di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklik, Menteng, Jakarta, Senin (9/9/2024).

Musim ini juga ada Presiden RI ke-6 dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang turut merayakan ulang tahunnya yang ke-75.

Meski upacaranya sederhana dan hanya dihadiri ratusan kader Demokrat, SBY dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) cukup memberikan pesan mengingat perjalanan Demokrat setidaknya 10 tahun lalu. .

AHY dalam sambutannya menyinggung perpecahan Gabungan Perawan Untuk Perpaduan (KPP) yang dipersatukan oleh Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Sejahtera Sejahtera (PKS) untuk menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Alasan Ulang Tahun Demokrat Dirayakan Sederhana, AHY: SBY Diundang Bill Gates di New York

Saat itu, Demokrat akhirnya keluar dan bergabung dengan Gabungan Indonesia Maju (KIM) setelah kecewa dengan keputusan Ketum Partai Nasdem Surya Paloh yang akhirnya memilih menggabungkan Anies Baswedan dan Ketua Umum Kebangkitan Sosial. Partai (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden (capres) dan wakil presiden (wapres).

“Tahun lalu di panggung ini, siapa saja yang hadir? Ada cuplikan dalam video singkat, tahun lalu kita sampaikan bahwa Demokrat saat itu baru saja menghadapi ujian besar, setelah sekian lama mencoba, ternyata gagal. Kata AHY:” Banyak hal di luar kendali kita.

Namun, dia puas karena Partai Demokrat bisa segera mengakui sikapnya dan memberikan dukungan serta membantu memenangkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Bagi AHY, perubahan yang terjadi menjelang Pilpres 2024 menjadi pembelajaran penting bagi seluruh parpol dengan simbol kasih sayang.

“Tapi nampaknya lagi, Tuhan maha baik dan sungguh memberikan kasih sayang dan kita diberikan jalan untuk menjadi bagian dari perjuangan dan kemenangan Pak Prabowo Subianto sebagai Presiden RI periode 2024-2029, katanya. yang mengatakan. yang mengatakan.

Ia mengatakan, kemenangan Prabowo-Gibran berarti Demokrat akan mengambil peran sebagai partai politik (parpol) pada pemerintahan selanjutnya.

Peran ini diperlukan untuk meningkatkan kekuatan partai dan menampung aspirasi masyarakat.

“Demokrat saat ini harus bertekad mengawal proses transformasi yang penting untuk kita lakukan bersama. Insya Allah dalam 5 tahun ke depan peran kita akan sangat diharapkan oleh masyarakat dan bisa kita lakukan untuk masyarakat lebih banyak lagi,” dia menjelaskan.

Baca juga: Rayakan HUT Demokrat ke-23, AHY Singgung Soal Perpecahan Koalisi Perubahan.

Dalam acara yang sama, SBY menyebut situasi Demokrat dalam satu dekade terakhir tidak mudah. Dia mempengaruhi situasi sulit partainya ketika dia keluar dari kekuasaan.

Selain itu, SBY juga mengingatkan ada pihak yang berupaya mengambil alih kepemimpinan partai di bawah kepemimpinan AHY.

Pasalnya, pada awal tahun 2021, Demokrat menghadapi beberapa mantan kelompok yang membentuk Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang dan mengusulkan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menjadi tamu jenderal pertama lawannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top