Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

JERUSALEM, virprom.com – Meski mendapat tekanan besar dari Amerika Serikat dan kekhawatiran dari organisasi kemanusiaan, Israel menyatakan akan terus melanjutkan serangannya ke Rafah.

Faktanya, Rafah adalah tempat lebih dari 1 juta pengungsi mencari perlindungan selama perang tujuh bulan.

Tentara Israel menguasai jalan utama yang membelah Rafah timur dan barat pada Jumat (10/5/2024).

Baca juga: Israel Perintahkan Warga Palestina Tinggalkan Rafah

Ini secara efektif mengelilingi sisi timur Rafah. Karena masalah ini, Amerika Serikat menunda pengiriman sejumlah bantuan militer kepada sekutunya.

Dalam laporan yang dilansir kantor berita Reuters, Israel menyatakan tidak bisa memenangkan perang tanpa melenyapkan ribuan anggota Hamas yang tinggal di Rafah.

Sekitar 300.000 warga Gaza baru-baru ini pindah ke Al-Mawasi, menurut perkiraan militer Israel yang dirilis pada Sabtu (11/5/2024).

Perang tersebut dipicu oleh serangan yang dipimpin oleh Hamas di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober yang menewaskan sedikitnya 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang, menurut data Israel.

Operasi militer Israel di Gaza telah menewaskan sekitar 35.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Bencana tersebut menghancurkan wilayah pesisir dan menimbulkan banyak penderitaan manusia.

Dua titik transit utama bantuan ke Gaza ditutup pada hari Sabtu.

Baca juga: Turki Tangguhkan Perdagangan dengan Israel, Pakar: Itu Akan Perkuat Ankara

Kantor berita Palestina WAFA melaporkan jalan Rafah dari Mesir ditutup selama lima hari, sementara jalan lain bernama Kerem Shalom dari Israel selatan ditutup selama seminggu.

Perintah evakuasi baru dikeluarkan beberapa jam setelah perundingan internasional berakhir.

Hamas mengatakan penolakan Israel untuk menerima gencatan senjata telah membalikkan keadaan.

Israel mengatakan perundingan itu tidak memenuhi tuntutannya.

Otoritas Palestina juga mengindikasikan bahwa mereka sedang meninjau kebijakan negosiasinya.

Mereka tidak merinci apakah peninjauan tersebut bertujuan untuk mengikat ketentuan perjanjian, namun mengatakan mereka akan berkonsultasi dengan serikat pekerja lain.

Baca juga: Tentara Israel Serang Ratusan Orang di Gaza Selatan

Israel menyatakan ingin membebaskan para tahanan, membebaskan tahanan Palestina yang ditahan Israel, namun Israel belum siap untuk mengakhiri perang. Dengarkan berita dan pilihan berita kami dari ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk bergabung dengan Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top