virprom.com – Warga keturunan Jerman-Indonesia bernama Apinrix Menoha termasuk salah satu yang menghadapi permasalahan dan kesulitan dalam menonton pertandingan Euro 2024.

Apilix bahkan mendapatkan tiket incarannya ke laga pembuka antara Jerman dan Swiss di Piala Eropa dua hari sebelum D-Day.

UEFA sendiri telah membuka empat jendela untuk mendapatkan tiket. Dua putaran pertama akan berlangsung pada bulan Oktober dan Desember 2023, dengan dua jendela ekspres atau “Tiket Perang” pada bulan Maret atau Mei.

“Saya mendaftar (untuk membeli tiket) pada pengundian tahap pertama,” kata Apinrix Menoha kepada virprom.com pada akhir Juni lalu.

“Setelah menunggu lebih dari tiga minggu, saya menerima email pemberitahuan bahwa saya kurang beruntung,” ujarnya.

Baca juga: Relawan Medis Disiapkan Sebagai Sponsor Kepentingan Euro 2024

Berita putaran kedua kemudian diumumkan pada Januari 2024, dan Apinrix dikabarkan juga tidak mendapatkan Dream Ticket.

Harapan Apinrix adalah dia akhirnya bisa memenangkan “Ticket to Fight” di bulan Maret.

“Saat itu hari Rabu jam 11. Saya di kantor menunggu loket tiket dibuka,” lanjutnya.

“Saat masuk, saya langsung melihat waktu antrian. 30 menit kemudian, akhirnya saya masuk ke portal dan bisa memilih tiket yang saya inginkan,” ujarnya gembira.

Namun, ia mengalami masalah lain karena ia hanya bisa membayar dengan Visa atau MasterCard.

Sayangnya bagi Apirix, dia meninggalkan kartu visanya di rumah.

“Sebagai antisipasi, saya coba hubungi dulu teman-teman sebanyak-banyaknya yang bisa membantu saya membeli tiket,” ujarnya.

Sayangnya, mereka tidak akan berbicara satu sama lain dalam waktu dekat. Akhirnya dengan sangat berat hati, saya harus merelakan tiket yang saya terima.

Baca juga: Harga Tiket Euro 2024, Mulai Rp 500.000 hingga Rp 35 Jutaan

Akhirnya dia mencoba peruntungannya lagi di etalase belanja terakhir.

“Pada tanggal 2 Mei, saya mencoba peruntungan untuk terakhir kalinya,” kata fans Manchester United itu.