Debat Pilpres AS 2024: Beda Kata Biden dan Trump soal Perang Gaza, Invasi Rusia, hingga Hak Aborsi

ATLANTA, virprom.com – Joe Biden dan Donald Trump menggelar debat pertama mereka pada Pilpres 2024 pada Kamis (27 Juni 2024) malam waktu Atlanta atau Jumat (28 Juni 2024) pagi waktu Indonesia.

Emosi dan ketegangan memicu perdebatan antara kandidat Partai Demokrat dan Partai Republik.

Keduanya memiliki pandangan berbeda mengenai banyak isu yang dibahas dalam perdebatan tersebut, termasuk perang di Gaza dan invasi Rusia ke Ukraina.

Baca juga: Debat Capres AS: Biden Bingung, Trump Sindir Frontal

Berikut kutipan kunci debat capres 2024 tentang: Demokrasi

Biden: “Dan sekarang dia mengatakan jika dia kalah lagi, dia akan mengeluh, akan terjadi pertumpahan darah.”

Biden: “Orang ini tidak memahami demokrasi Amerika”.

Trump mengenai kekerasan politik: “Ya, menurut saya itu sama sekali tidak bisa diterima.”

Ketika ditanya apakah dia akan menerima hasil pemilu, Trump berkata: “Tentu saja jika pemilu ini adil, sah, dan baik.”  Abortus 

Trump mengenai keputusan Mahkamah Agung AS yang membatalkan hak aborsi: “Ini adalah hal yang luar biasa”.

Biden: “Ini sangat buruk”. Cuaca

Trump: “Saya ingin benar-benar bersih, air bersih, dan udara yang benar-benar bersih… Saya memiliki nomor lingkungan terbaik. Dan orang-orang lingkungan terbaik saya memberi saya nomor tersebut tepat sebelum saya naik ke panggung”.

Biden: “Saya mengesahkan undang-undang perubahan iklim yang paling luas dan paling luas dalam sejarah… Satu-satunya ancaman terhadap umat manusia adalah perubahan iklim, dan dia tidak melakukan apa pun untuk mengatasinya”.

Baca Juga: Debat Capres 2024: Biden Sebut Trump Punya Perilaku Kucing Rumahan, Kenapa? Invasi Rusia ke Ukraina

Ketika ditanya tentang persyaratan Vladimir Putin untuk mengakhiri perang di Ukraina (menjaga wilayah yang diklaim oleh Rusia dan Ukraina dengan menolak permintaan untuk bergabung dengan NATO), Trump mengatakan: “Tidak, itu tidak dapat diterima.”

Trump: “Saya akan menyelesaikan perselisihan antara Putin dan (Presiden Ukraina Volodymyr) Zelensky sebagai presiden terpilih sebelum saya menjabat pada 20 Januari.

Biden: “Sebenarnya Putin adalah penjahat perang. Dia membunuh ribuan orang. Dan dia memperjelas satu hal. Dia ingin membangun kembali wilayah yang dulunya merupakan bagian dari Uni Soviet. Bukan hanya sebagian, dia menginginkan seluruh Ukraina. Itu adalah apa yang dia inginkan.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top