Dampak Ketegangan Hezbollah-Israel bagi Lebanon

Konflik antara Israel dan Hizbullah dukungan Iran di perbatasan Israel-Lebanon terus meningkat seiring berlanjutnya pertempuran di Jalur Gaza. Konflik kedua negara yang terjadi saat ini mengancam akan memicu konflik berskala besar di kawasan.

Israel dan Hizbullah memiliki sejarah konflik yang berlangsung lebih dari 40 tahun, dan selama itu Lebanon masih menjadi negara lemah.

Baca juga: Sejarah Konflik Lebanon dan Israel Perang Israel dan Hamas berdampak pada Lebanon

Hizbullah dan Israel saling serang sejak serangan mendadak Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023. Konflik antara kedua belah pihak telah berdampak pada kehidupan warga sipil di kedua belah pihak.

Pada pertengahan Mei, pertempuran mereka telah menyebabkan sekitar 90.000 orang di Lebanon dan 60.000 orang mengungsi di Israel. Dari sekitar 350 orang yang terbunuh di Lebanon sejak 7 Oktober, lebih dari 50 orang adalah warga sipil dan sisanya adalah pejuang Hizbullah. Sekitar 20 orang tewas di pihak Israel, setidaknya 10 di antaranya adalah tentara.

Konflik tersebut juga memberikan tekanan pada perekonomian Lebanon, yang tidak stabil sejak perang saudara tahun 1975-1990. Februari lalu, Menteri Ekonomi Lebanon Amin Salam mengatakan pertempuran ini akan menyebabkan penurunan pertumbuhan sebesar 2 hingga 4 persen per tahun. Selain itu, pertempuran ini dapat dikatakan dapat mengurangi pendapatan penting dari sektor pariwisata.

Hizbullah mengatakan mereka saat ini memerangi Israel untuk mendukung Palestina. Di sisi lain, para kritikus menilai keterlibatan mereka justru menguntungkan Iran.

“Dalam beberapa tahun terakhir, Hizbullah telah menjadi bagian dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC),” kata Stephen A. Cook, pakar di Dewan Hubungan Luar Negeri (CFR).

Misalnya, pada pertengahan April, Hizbullah menembakkan beberapa roket ke Israel utara sebagai persiapan serangan pertama Iran terhadap Israel. Serangan Iran ini merupakan balasan atas serangan Israel di bagian Pusat Pertahanan Revolusioner di halaman kedutaan Iran di Suriah.

Namun, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan dalam sebuah pernyataan pada 13 Mei bahwa warga Israel yang mengungsi akibat serangan tersebut akan tetap tinggal di rumah mereka selama perang di Gaza berlanjut. Hal ini menandakan Hizbullah akan membawa perdamaian di perbatasan Israel-Lebanon jika gencatan senjata tercapai di Gaza.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top