JAKARTA, virprom.com – Salah satu infrastruktur pendukung ekosistem kendaraan listrik adalah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum DC (SPKLU) yang dikenal dengan fast charging. Namun, sebenarnya pemilik mobil listrik disarankan untuk tidak menggunakannya secara rutin.

Sebagian besar stasiun pengisian cepat yang tersedia memiliki output 50 kW untuk pengisian cepat dan 120 kW hingga 200 kW untuk pengisian daya ultra cepat. Pengisian daya membutuhkan waktu yang singkat dibandingkan menggunakan charger rumah dengan daya sekitar 7 kW.

Baca juga: Kebiasaan Menggunakan Fast Charging Dapat Merusak Baterai Listrik

Danang Wiratmoko, Product Planning Wuling Motors, mengatakan penggunaan fast charge mengurangi umur baterai mobil listrik. Menurutnya, penting jika menjadi kebiasaan untuk mengisi daya menggunakan fast charge.

Oleh karena itu, jika kita menggunakan fast charge, ada risiko berkurangnya daya tahan baterai, kata Danang kepada wartawan saat ditemui di Jakarta, beberapa jam lalu.

Danang menambahkan, pengisian baterai mobil listrik menggunakan fast charge tidak menjadi masalah jika dilakukan secara berkala. Misalnya sebulan sekali, maka masih bisa diterima.

Baca Juga: Wuling Beri 7 Fast Charge Poin, Targetkan 100 Poin

“Kita pakai hanya saat diperlukan saja, misalnya ke luar kota, tidak apa-apa. Kalau sering dipakai akan mempengaruhi kinerja baterai,” kata Danang.

Selain itu, menurut Danang, untuk memperpanjang umur baterai kendaraan listrik, sebaiknya hindari penggunaan hingga habis. Menurut Danang, tidak ada aturan yang tegas dan tegas, namun sebaiknya segera diklaim jika di bawah 20 persen. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.