Ciri-ciri Klamidia pada Wanita yang Bisa Akibatkan Infertilitas

virprom.com – Klamidia jarang menunjukkan gejala pada wanita sehingga pengobatannya sering terlambat.

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia, sekitar 75% wanita pengidap klamidia tidak menunjukkan gejala. Hanya 25% yang menunjukkan gejala.

Chlamydia adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri Chlamydia trachomatis.

Baca juga: Apakah Anda Menderita Klamidia? Fitur-fitur ini…

Namun penyakit ini tidak hanya menyerang alat kelamin saja, namun juga saluran kemih. Oleh karena itu, klamidia terkadang salah didiagnosis sebagai infeksi saluran kemih.

Bagi wanita, penyakit ini bisa membuat sulit hamil.

Jika Anda sudah hamil, penyakit ini juga bisa membahayakan kehamilan Anda.

Baca juga: Cari Tahu Apa Itu Klamidia, Penyebab dan Gejalanya

Seperti penyakit menular seksual lainnya, klamidia dapat menulari orang lain melalui alat kelamin anus, mulut, vagina, dan alat kelamin lainnya.

Cairan seksual dari alat kelamin orang yang terinfeksi dapat membawa bakteri ini bahkan setelah orgasme, ejakulasi, atau hubungan seksual.

Jika Anda berhubungan seks dengan banyak pasangan atau banyak orang, risiko Anda tertular klamidia bisa meningkat.

Baca artikel ini untuk mengetahui kemungkinan gejala klamidia.

Baca juga: Gejala Chlamydia, Penyakit Menular Seksual yang Suka Tampil Tenang. Apa ciri-ciri klamidia pada wanita?

Jika Anda mengalami gejala klamidia, gejalanya akan berbeda antara pria dan wanita.

Namun, secara umum, klamidia menyebabkan nyeri saat buang air kecil dan aliran darah tidak normal.

Bakteri klamidia seringkali menimbulkan gejala yang mirip dengan infeksi rahim atau saluran kemih (ISK).

Baca juga: Apa Itu Infeksi Menular Seksual, Jenis dan Gejalanya

Menurut Klinik Cleveland, gejala klamidia pada wanita meliputi: keluarnya cairan berwarna putih, kuning, atau abu-abu dari vagina yang mungkin berbau seperti nanah dalam urin (piuria), peningkatan keinginan untuk buang air kecil, atau nyeri saat buang air kecil (disuria) di tengah menstruasi. tidak mengalami pendarahan Menstruasi yang sangat menyakitkan Merasakan nyeri yang tidak biasa saat berhubungan seksual (dispareunia) Rasa terbakar atau gatal di dalam dan sekitar vagina Nyeri di perut bagian bawah

Jika klamidia tidak terlambat didiagnosis dan diobati, infeksi bakteri dapat menyebar ke bagian tubuh lain.

Baca juga: Cegah Penyakit Menular Seksual dengan Prinsip ABC

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top