Cerita soal Spanduk “Football Without Violence” di Laga Indonesia Vs Irak

virprom.com – Spanduk bermuatan perdamaian terpampang pada laga Timnas Indonesia melawan Irak pada kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta. , Kamis lalu (6). /6/2024).

Spanduk itu bertuliskan “Sepakbola Tanpa Kekerasan”.

Ukurannya yang sangat besar cukup menarik perhatian saat bermain.

Namun yang paling menarik adalah instalasinya tepat di atas area VVIP tempat Presiden Jokowi dan Presiden PSSI Erick Thohir duduk menyaksikan pertandingan yang berakhir dengan kemenangan Irak 2-0.

Baca juga: Timnas Indonesia Vs Irak, Fans Mulai Kalah SUGBK

Spanduk tersebut merupakan pesan perdamaian Arek Malang untuk sepak bola Indonesia. Misinya adalah untuk mendorong refleksi atas tragedi di Kanjuruhan yang merupakan tragedi paling kelam dalam sejarah sepak bola Indonesia.

Kampanye sepak bola tanpa kekerasan ini digagas oleh Kepresidenan Aremania yang terpilih dalam musyawarah nasional Aremania Utas.

Artikel ini muncul pasca tragedi Kanjuruhan yang membawa pesan tidak ada kekerasan dalam sepak bola, kata salah satu Aremania, Sam Dian, kepada virprom.com.

Menurutnya, kampanye ini sebenarnya tidak disengaja dan tidak direncanakan.

Itu hanyalah seruan dari hatinya yang mengantarkan rekan satu timnya pada ide mengibarkan bendera perdamaian di tengah pertandingan melawan Irak.

Harapannya, kekerasan tidak ada tempat dan tidak boleh ada dalam sepak bola.

Setidaknya banyak masyarakat yang menghormati pesan dalam artikel tersebut. Ini juga menjadi pengingat bagi masyarakat bahwa ada kekerasan yang memakan banyak korban dalam sepak bola di Malang, tambahnya.

Baca juga: Terima Kasih Menpora Usai Kekalahan Timnas Indonesia Saat Melawan Irak

Ini merupakan kali pertama Aremania aktif kembali pasca tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022.

Dalam tragedi tersebut, 135 orang tewas dan 754 orang luka-luka.

Usai tragedi memilukan tersebut, sebagian besar masyarakat Aremania mundur sejenak dari kegairahan sepak bola nasional dan merenung.

Namun kini Aremania merasa sudah saatnya bangkit kembali dengan momentum Musyawarah Nasional (Munas) Aremania Utas, Sabtu (6/1/2024) kemarin.

Dalam Munas terpilih 7 presiden, agendanya Aremania menjadi badan hukum.

Munas ini juga dihadiri langsung oleh Exco PSSI Arya Sinulingga, Bupati Malang HM Sanusi, Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana dan Menko PMK Muhadjir Efendy.

Harapan Aremania semakin kuat dan bisa menjadi virus baik bagi suporter Indonesia dan terus menyatukan pesan perdamaian dan tak kenal lelah menyuarakan keadilan bagi para korban tragedi Kanjuruhan 135+, harap Sam Dian. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top