Cerita Pemudik Pakai Motor Listrik Konversi, Jakarta-Lampung

JAKARTA, virprom.com – Tak hanya piawai membuat sepeda motor untuk pelanggan, Muhammad Divokartono alias Divo Gimbal, penjaga bengkel Orang Senang Garage, langsung membawa sepeda motornya untuk diuji.

Divo menggunakan motor listrik modifikasi yang merupakan konversi berbasis Piaggio X9 500i. Divo tidak sendirian tetapi memiliki keluarga beranggotakan empat orang, Divo, istri dan dua orang anaknya.

Baca juga: Hasil Kualifikasi MotoGP AS 2024, Vinales pole position

Divo mengaku tidak mengalami kendala saat mudik ke Lampung dengan sepeda motor modifikasi tersebut, meski menempuh jarak 270 km. Bentuk ini ditemukan pada jalur Jakarta-Merak dan Bakauheni-Lampung.

Pasalnya, skutik gede asal Italia ini menggunakan dinamo berkekuatan 2 kW yang ditenagai baterai berkapasitas 120 amp.

“Perjalanan keseluruhan 7 jam (dalam negeri). Jakarta-Merak 4 jam, dan pengisian di PLN Serang satu jam. Lalu Bakauheni ke Lampung 3 jam, Gaspol,” kata Divo kepada Kompas, Sabtu (13/4). . /2024).

Baca juga: Aturan Contra Flow Baru untuk Arus Balik, Top Speed ​​Hanya 60 Kilometer Per Jam

Divo menuturkan, ia melaju dengan kecepatan 80 km per jam hingga 100 km per jam di jalur Sumatera.

Jarak tempuh totalnya sekitar 270 km, dengan sisa 20 persen jika baterai sudah siap. Kalau Jakarta-Merak dibiarkan 50 persen. Kemudian dikenakan biaya selama satu jam. Saya bepergian bersama kami berempat, sepeda motor berbobot 350 kg. Beban,” katanya.

Divo mengatakan, menggunakan sepeda motor listrik untuk mudik di Lampung lebih irit dibandingkan sepeda motor bensin biasa. Sebab biaya sepeda motor hanya untuk mengisi atau mengisi ulang akinya.

Sayangnya, pria yang baru-baru ini menciptakan sepeda motor balap listrik Moto-E R1 itu tidak membeberkan berapa harga yang dibanderol sebesar PLN 500.

Baca juga artikel ini: Bahaya membuka dan menutup radiator mobil saat mesin panas

Divo mengatakan baterainya sangat irit meski tidak menggunakan pengereman regeneratif yaitu sistem pengereman yang mampu menghemat daya baterai.

“Saya tidak buka rem karena takut pengontrolnya kepanasan, apalagi kalau kecepatan (kecepatan sepeda motor) bisa mencapai 100 kilometer per jam,” ujarnya.

Mereka yang ingin mengikuti jejaknya tidak perlu khawatir untuk pulang atau dalam hal ini melakukan perjalanan jauh menggunakan sepeda motor listrik, kata Divo.

Namun perlu diingat baterai harus mencukupi, siapkan pengontrol (cadangan) dan kunci. Disarankan istirahat sejenak setiap 50 km atau 60 km untuk mendinginkan dinamo.

Cara buka gasnya juga harus diperhatikan. Cara buka gasnya ada perbedaan untuk sepeda motor listrik dan sepeda motor bensin, tapi cara mengeluarkan gasnya sama. Jangan pencet gasnya. dengan paksa, cukup tekan.” ” kata Divo. Dengarkan berita terbaik dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top