Cerita Menko Polhukam soal Pungli Bikin SHM, Seharusnya Rp 50.000 Jadi Rp 10 Juta

JAKARTA, virprom.com – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Hadi Tjahjanto berbagi pengalamannya menjabat Menteri Pertanian dan Perencanaan Daerah/Kepala Kantor Pertanahan (ATR/BPN).

Hadi mengaku saat ini dirinya ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membenahi aktivitas pemerintahan.

Saya ingat betul apa yang disampaikan dan diinstruksikan Presiden kepada saya saat itu, kata Hadi saat memberikan pemaparan pada rapat Satgas Nasional Pungli di Jakarta Pusat, Aso, Kamis (6/12/2024).

“Selama saya menjabat Menteri ATR/BPN sampai sekarang, yang terus saya lakukan adalah, Pak Hadi, tingkatkan pelayanan kepada pemerintah. Kantornya jangan terlalu lama dan masyarakat bisa mendapatkan layanan ini dengan baik,” ujarnya.

Baca juga: Luar biasa karya orang-orang dekat Jokowi, dari Hadi Tjahjanto hingga Tonny Harjono

Sesuai perintah Jokowi, Hadi Menteri ATR/BPN mengecek langsung ke lapangan. Kemudian ia menemukan berbagai masalah, termasuk kejang.

Salah satu contohnya adalah pembaharuan Hak Guna Bangunan (HGB) menjadi Sertifikat Hak Milik (SHM).

Hadi mengatakan, untuk layanan ini masyarakat hanya meminta Rp 50.000. Namun, nyatanya ada masyarakat yang diminta membayar di atas Rp 10 juta.

“Sesuai perintah, uangnya hanya 50.000 tapi yang terjadi di daerah ini karena undang-undangnya sudah disahkan dan ada yang pakai yang tersedia, ada yang 3 juta, ada yang 10 juta, ada yang bisa lebih tinggi. menjadi 1 juta,” ujarnya.

Melihat hasil tersebut, Hadi langsung memasangnya. Dia mengangkat masalah ini dan memberikan kesempatan kepada masyarakat.

Baca juga: Panglima TNI Hadi Tjahjanto usai mengetahui penyiksaan militer terhadap anggota KKB

Mantan Panglima TNI itu juga meminta masyarakat yang diminta membayar lebih dari Rp 50.000 untuk melaporkan hal tersebut.

“Masyarakat sudah sepakat, maka negara punya peran untuk memantau dan di dalam negeri tujuan itu bisa tercapai,” ujarnya.

Selain itu, Hadi menyampaikan perlunya pengawasan dalam penyelenggaraan pelayanan publik di lapangan.

Selain itu, menurutnya, hampir seluruh aspek kehidupan terkena dampak taktik hukum.

“Pajak ilegal sama sekali tidak ada kalau kita lihat betul, artinya hujan turun dari langit. Kita langsung terima, tidak ada pajak ilegal. Hampir semua unsurnya ada,” kata Hadi. Dengarkan berita terkini dengan pilihan berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih berita favorit Anda untuk mendapatkan Channel WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top