Cek Apa untuk Mengetahui Sakit Jantung? Berikut Penjelasan Dokter…

virprom.com – Penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian utama di Indonesia.

Penyakit ini disebut juga dengan silent killer karena seringkali terjadi tanpa gejala apa pun.

Untuk mencegah dan mengurangi risiko eksaserbasi, diperlukan kesadaran masyarakat untuk melakukan skrining sejak dini.

Baca juga: Apakah Kopi Berbahaya bagi Jantung? Berikut penjelasannya… Lalu apa saja cara memeriksa penyakit jantung?

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Kardiovaskular (Intervensi) dr. Yudistira Panji Santosa, Sp.PD-KKV, (M.Kes) menjelaskan prosedur pemeriksaan jantung dapat dilakukan dengan menggunakan CT scan dan kateterisasi jantung. Berikut penjelasannya.  CT scan

CT Jantung adalah pemeriksaan non-invasif yang menggunakan teknologi tomografi komputer untuk menghasilkan gambar 4D jantung dan pembuluh darah.

Sederhananya, CT scan diibaratkan seperti mengambil foto jantung dari luar.

Pemeriksaan ini memberikan gambaran detail tanpa perlu memasukkan alat ke dalam tubuh.

CT scan jantung sering digunakan untuk mendeteksi penyempitan arteri koroner dan menilai kesehatan jantung secara keseluruhan.

“CT scan jantung merupakan pilihan terbaik bagi pasien yang membutuhkan evaluasi jantung secara cepat dan non-invasif. Dengan teknologi ini, kita dapat mendeteksi gangguan jantung secara dini dan menentukan tindakan pengobatan yang tepat,” kata dr Yudistira, dilansir Antara, pada Minggu (8/9/2024). Kateterisasi jantung

Sementara itu, kateterisasi jantung adalah prosedur invasif yang melibatkan memasukkan kateter atau selang kecil melalui pembuluh darah ke jantung.

Prosedur ini memberikan gambaran langsung keadaan pembuluh darah koroner dan dapat digunakan untuk mengukur tekanan di ruang jantung.

Kateterisasi juga memungkinkan dokter melakukan prosedur intervensi seperti pemasangan stent jika terdapat hambatan.

“Kateterisasi jantung memberikan informasi langsung dari pembuluh darah dan jantung sehingga memungkinkan kami untuk segera melakukan tindakan kuratif jika diperlukan,” tambah Yudhistira.

Baca Juga: Sopir Taksi Kena Angin Sambil Duduk, Dokter: Itu Serangan Jantung, Bukan Angina

Selain CT scan dan kateterisasi, pemeriksaan jantung berikut dapat dilakukan: Elektrokardiogram (EKG): pemeriksaan untuk mengukur aktivitas listrik otot jantung. Pemeriksaan fisik jantung meliputi pemeriksaan, palpasi, perkusi dan auskultasi. Rontgen dada: Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan sinar X untuk mengambil gambar organ, jaringan, dan tulang.

Skrining penyakit jantung dianjurkan bagi penderita nyeri dada, sesak napas, jantung berdebar, kaki bengkak, pusing, dan gangguan pencernaan.

Pemeriksaan jantung juga dianjurkan bagi orang-orang yang berisiko terkena penyakit jantung, seperti riwayat kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, usia 65 tahun ke atas, jarang berolahraga, dan perokok atau pecandu alkohol. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top