Cara Siniar Jerman Lacak Anggota Tentara Merah yang Kabur 30 Tahun

DANIELA Klette beristirahat dengan tenang. Dia senang mengajak anjingnya jalan-jalan dan mengajar matematika kepada anak-anak tetangga.

Namun ketika dia ditangkap pada akhir Februari, polisi menemukan uang tunai ribuan dolar dan lima senjata, termasuk senapan serbu Kalashnikov dan replika peluncur roket, di apartemennya di Berlin.

Klette, 65, telah bekerja selama lebih dari 30 tahun. Dia dicari karena beberapa kejahatan yang terkait dengan kelompok militer sayap kiri Fraksi Tentara Merah (RAF), yang beroperasi di Jerman dari tahun 1970an hingga 1990an. Klette adalah mantan anggota kelompok tersebut.

Kelompok ini awalnya bernama Baader Meinhof. Nama tersebut merujuk pada pendiri kelompok tersebut, yaitu Andreas Baader yang merupakan salah satu pendirinya, dan Ulrike Meinhof, seorang jurnalis yang kemudian menjadi anggota penting RAF.

Kelompok ini mengejar ambisi politiknya melalui kekerasan. Berbagai tindakan kekerasan telah mereka lakukan, termasuk pembunuhan, penculikan, dan pemboman, untuk menghancurkan kapitalisme dan menentang imperialisme Amerika Serikat serta menunjukkan dukungan terhadap revolusi dunia.

Nama RAF atau Rote Armee Fraktion dalam bahasa Jerman diakui secara resmi pada tahun 1971. Lima. dalam manifesto pertama mereka, Konsep Perang Gerilya Perkotaan. Nama tersebut terinspirasi oleh ideologi Maois dan aktivitas kelompok serupa di kota-kota seluruh dunia, khususnya di Jepang.

Mantan bintang RAF yang terkenal itu memimpin tim podcast di Berlin, Jerman, melacak Klette menggunakan pengenalan wajah.

Pengumuman itu dibuat sebelum Natal tahun lalu, beberapa minggu sebelum Klette ditangkap. Namun polisi membantah ada hubungan antara iklan tersebut dan penangkapan Klette. Polisi membenarkan mendapat informasi tentang Klette dari masyarakat. Kejahatan RAF tidak dilupakan

Kejahatan RAF tidak dilupakan oleh masyarakat Jerman, meskipun satu generasi telah berlalu sejak kejahatan tersebut dilakukan.

Kejahatan RAF terus menarik imajinasi para produser film dan televisi, yang memproduksi film dan serial besar yang berfokus pada pembantaian pada tahun 1980an dan 1990an.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top