Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

JAKARTA, virprom.com – Direktur Eksekutif Sinyal Politik Burhanuddin Muhtadi mengatakan aktivitas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bergantung pada dukungan pemerintah.

Burhan mengatakan, sepanjang sejarahnya, KPK, meski merupakan anak reformasi, tidak pernah mendapat dukungan penuh dari elite politik.

Hal itu dilakukan Burhan dalam diskusi pembentukan Panitia Pemilihan KPK periode 2024-2029 yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi Indonesia (ICW) secara online.

Ya, secara institusi, KPK menilai anak tersebut tidak diinginkan, sehingga KPK selalu bergantung pada dukungan penuh masyarakat, kata Burhan dalam siaran langsung YouTube Sahabat ICW, Minggu (12/5/2024). ).

Baca juga: Data KPK Kerugian Ratusan Miliar di Kasus TP Taspen, Tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Menurut Burhan, dukungan yang bisa diharapkan KPK hanyalah masyarakat. Oleh karena itu, ketika kepercayaan masyarakat terhadap institusi runtuh, KPK harus melihat ke dalam dan mencermati.

Sebab, dengan tidak lagi didukungnya Komisi Negara Pemberantasan Korupsi, maka lembaga yang dibentuk pasca Reformasi 1998 itu tidak perlu lagi mempertahankan benteng dari serangan politik.

Ya, kalau kepercayaan masyarakat turun, KPK tidak akan dekat dengan dukungan yang berbasis serangan terhadap orang-orang yang memilihnya, kata Burhan.

Karena dari awal bunga tidak mendukung KPK sekecil apapun, lanjutnya.

Burhan menjelaskan, selain Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak disukai politisi terpilih, kepercayaan masyarakat penting bagi aparat penegak hukum pada umumnya.

Ketika lembaga legislatif atau lembaga politik kurang mendapat kepercayaan masyarakat, maka efektivitas dan kebijakannya akan melemah.

Baca juga: KPK Ancam akan hukum pihak-pihak yang menghalangi penyidikan TPPU Gubernur Malut

Oleh karena itu pemerintah menentang atau menolak kebijakan yang dikeluarkan meskipun kebijakan tersebut sangat baik.

Fenomena yang terjadi di DPR RI selalu dibantah publik.

Ya, DPR karena kredibilitasnya, selalu stand by setiap rencana yang dikeluarkan DPR, kalaupun positif, masyarakat akan menolaknya, kata Burhan.

“Saya tidak ingin KPK menghadapi situasi seperti ini. Makanya KPK harus hati-hati.”

Sekadar informasi, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi terus menurun. Institusi-institusi yang pernah menduduki posisi teratas dalam banyak survei organisasi kini mengalami kemunduran.

Baca juga: Komisi Pemberantasan Korupsi masih mendalami pihak yang memberi hadiah kepada Gubernur Maluku Utara-mae untuk pertambangan.

Berdasarkan survei Indikator Politik yang dilakukan pada 4-5 April 2024, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap KPK lebih rendah dibandingkan kepolisian.

Posisi tertinggi ditempati oleh TNI sebesar 92,6 persen; Kejaksaan Agung 74,7 persen; dan Mahkamah Konstitusi 72,5 persen.

Di sana, Kuria 71,1 saya merasakan; Polri 70,6 persen; dan saya merasakan KPK 62.1

Di bawah Komisi Pemberantasan Korupsi terdapat DPR RI dengan kepercayaan 55,9 persen dan partai politik dengan kepercayaan 51,3 persen. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses virprom.com whatsapp Channel: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top