“Bukan Sekali Ini Airlangga Dapat Serangan, tapi Kali Ini Satu Pukulan Langsung Roboh”

JAKARTA, virprom.com – General Manager Lingkar Madani (Lima) Indonesia Ray Rangkuti mengatakan Airlanga hartarto akhirnya terpuruk setelah tiga kali terguncang oleh retorika gagasan luar biasa kebangsaan (munaslub).

Airlanga Hartarto mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar (Ketum) dalam video keterangannya pada Minggu, 11 Agustus 2024.

Ray mengatakan, pukulan terhadap Airlong kali ini cukup kuat hingga segera melepas jabatan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Ketum Golkar.

“Kali ini tembakannya langsung jatuh. Artinya striker dan penyerangnya sangat kuat. “Tidak hanya gemetar, dia langsung terjatuh dan pingsan,” kata Ray Rangkuti kepada virprom.com, Selasa (13/8/2024).

Baca Juga: 3 Peristiwa Tak Penting yang Terjadi di Golkar, Pengunduran Diri Terbaru Airlong

Menurut Ray, Airlangga berhasil bertahan ketika dua kali diguncang retorika Musyawarah Nasional jelang Pemilihan Presiden (Pilpress) 2024.

Airlangga berhasil meredam wacana pertemuan klub nasional yang digelar dua kali pada 2023. Bahkan, wacana Munas yang muncul menjelang pemilihan presiden daerah (pilkada) 2024 berhasil diredam.

Namun, Airlanga tiba-tiba mengumumkan pengunduran dirinya pada 27 November, tiga bulan menjelang Pilkada 2024.

“Ini bukan pertama kalinya Airlangga diserang untuk mundur dari kursi presiden. Ini terjadi setidaknya dua kali sebelum pemilihan presiden. Tapi karena tongkat dan alat pemukulnya tidak mempunyai kekuatan, Airlangga hanya gemetar tapi tidak gemetar.” Jatuh,” kata Ray.

Baca Juga: Surya Paloh hormati keputusan Airlong mundur dari Ketua Umum Golkar

Ray mengatakan kudeta terhadap Airlanga kali ini sangat kuat dan dilakukan oleh orang yang berkuasa. Airlangga rupanya segera mengumumkan pengunduran dirinya.

Namun Ray enggan menebak siapa pemukul yang dibicarakannya. Karena hanya Airlong yang mengetahui hal ini.

Sebelumnya, Ray menyebut pengunduran diri Airlanga tidak masuk akal. Sebab, tidak ada justifikasi yang logis, jelas, dan konstitusional.

Biasanya seorang presiden mengundurkan diri atau mengundurkan diri karena tiga hal, yaitu melakukan tindakan yang melanggar hukum, menyatakan kegagalan program dan kinerja, serta melakukan tindakan yang melanggar aturan partai, ujarnya.

Baca Juga: Soal Pilkada Usai Airlanga Jatuh, Ridwan Kamil: Ratusan Masyarakat Putuskan Secara Institusional

Namun dalam keterangan videonya, dia menyebut ketiga permasalahan tersebut tidak menjadi salah satu alasan Airlong mengundurkan diri.

Ray mengatakan, sebaliknya, Airlanga bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM) berhasil mendongkrak perolehan suara Golkar pada pemilihan umum (Pemilu) 2024. Pada pemilihan presiden (Pilpress) 2024.

Oleh karena itu, tidak ada justifikasi konstitusional, rasional, dan fungsional yang mengizinkan tuntutan pengunduran diri Airlangga, ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top