Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

JAKARTA, virprom.com – Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (TKN) Budiman Sudjatmiko mengatakan, jumlah kementerian di era Prabowo-Gibran mungkin tidak berubah atau tetap di angka 34.

Namun Perdana Menteri Budiman mengatakan tidak perlu mengubah undang-undang tersebut karena nantinya pemerintahan Prabowo bisa menambah jumlah lembaga non-kementerian.

“Mungkin ada kasus di mana jumlah kementerian tidak berubah dan organisasi bertambah, bukan? Dalam beberapa kasus, organisasi dibentuk, seperti dengan merelokasi kementerian atau kementerian, dan dalam beberapa kasus, hal ini melibatkan beberapa perubahan, seperti perubahan nama keluarga. Dihubungi virprom.com, Rabu (8 Agustus 2024), Budiman mengatakan, ini merupakan bentuk kementerian yang sudah ada dengan nama belakang baru, suatu bentuk organisasi yang terbentuk ketika kementerian yang sudah ada dipindahkan ke kementerian lain atau melintasi batas negara. kementerian.

Baca selengkapnya: Semoga saja usulan perluasan kementerian yang diajukan oleh Prabowo tidak menjadi sapi perah.

Budiman menjelaskan, Prabowo dan Gibran akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan pakar hukum terkait jumlah kursi menteri.

Namun dia mengatakan, jelas bahwa Prabowo ingin program strategis itu segera dilaksanakan begitu dia menjabat.

Baca selengkapnya: Pelayanan khusus diperlukan untuk program makan siang gratis, proyek mercusuar perlu bimbingan

“Misalnya, makan siang gratis, sekolah lokal, perumahan umum di kota dan desa. Saya rasa hal ini memerlukan tindakan yang sangat cepat dan lembaga pemerintah perlu merespons dengan sangat cepat,” jelasnya.

“Kita lihat saja nanti. Ada Departemen Pangan dan Gizi, Departemen Badan atau semacamnya,” lanjut Budiman.

Pembicaraan penambahan jumlah kementerian pada pemerintahan Prabowo ke depan mendapat dukungan dari elite Partai Gerindra, seperti dilansir Kompas.id, Senin (5 Juni 2024).

Baca Juga: Prabowo Ingin Tambah Kementerian Ganjar: Kalau membuat aturan sendiri berarti melanggar hukum.

Wakil Presiden Habiburokhman dari Partai Gerindra tak menampik adanya pembahasan penambahan jumlah kementerian dari saat ini 34 menjadi 41.

Menurut Habiburokman, bagi Indonesia, bertambahnya kementerian sebenarnya baik bagi pemerintahan dan pelayanan publik karena Indonesia adalah negara besar dengan tujuan dan tugas yang ingin dicapai juga besar.

“Jadi wajar kalau kita perlu menggandeng banyak pihak agar bisa berkembang,” ujarnya dalam rapat Majelis Nasional, Senin (5 Juni 2024). Dengarkan berita terkini dan berita yang dipilih dengan cermat langsung di ponsel Anda. Untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com, pilih saluran berita favorit Anda: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top