Bos Bank Terbesar Rusia Sebut Perekonomian Rusia Alami Overheating

MOSKOW, virprom.com – Herman Gref, CEO Sberbank, bank terbesar di Rusia, mengatakan perekonomian Rusia sedang overheating.

Hal ini diumumkan dalam konteks perekonomian yang terus tumbuh meskipun ada sanksi Barat dan situasi perang jangka panjang dengan Ukraina.

Seperti dilansir Business Insider, Gref mengungkapkan kapasitas produksi Rusia sudah mencapai 84 persen, yang merupakan level tertinggi sepanjang sejarah, dan mustahil melewati batas tersebut.

Baca Juga: Ringkasan Hari ke 834 Serangan Rusia ke Ukraina: Evakuasi Donetsk | Kapal Rusia itu jatuh

Kapasitas produksi yang tinggi menunjukkan bahwa perekonomian beroperasi mendekati atau pada batas maksimum kemungkinan produksinya.

Perekonomian Rusia mencatat pertumbuhan PDB sebesar 3,6 persen tahun lalu, meskipun ada sanksi dan tekanan internasional.

Pertumbuhan ini terutama didorong oleh aktivitas perang, yang meningkatkan permintaan barang dan jasa militer.

Bank sentral Rusia menerapkan kebijakan moneter ketat dengan suku bunga acuan 16 persen untuk mengendalikan inflasi yang mencapai 8,17 persen pada awal Juni.

Gref menekankan bahwa kebijakan suku bunga tinggi diperlukan untuk mengelola perekonomian yang terlalu panas, meskipun hal tersebut tidak menyenangkan.

Rusia sedang mengalami krisis tenaga kerja akibat perang dengan Ukraina yang menyebabkan berkurangnya jumlah pekerja.

Tingkat pengangguran turun ke rekor terendah sebesar 2,6 persen di bulan April, sementara upah riil melonjak hampir 13 persen di bulan Maret dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca juga: Rusia dan China berselisih dengan Amerika Serikat soal resolusi PBB

Dan krisis tenaga kerja ini turut menyebabkan peningkatan inflasi akibat kenaikan harga tenaga kerja.

Sergei Guriev, mantan kepala ekonom di Bank Eropa untuk Rekonstruksi dan Pembangunan, mengatakan meskipun angka PDB tinggi, namun angka tersebut bukanlah ukuran yang baik untuk kinerja perekonomian selama perang.

Baca Juga: Ringkasan Serangan Rusia ke Ukraina Hari ke-833: Putin Tolak Ungkap Korban Tewas Tentara | Wakil presiden AS akan menghadiri pertemuan puncak Swiss

Pengeluaran untuk senjata dan amunisi tidak meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan tidak memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top