Blinken: Israel Terima Proposal Gaza, Desak Hamas Lakukan Hal yang Sama

Tel Aviv, virprom.com – Senin (19/8/2024) Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengaku menerima “undangan untuk terlibat” Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terkait perang di Gaza.

Usulan AS tersebut berupaya mengatasi perbedaan pendapat yang menghalangi perjanjian gencatan senjata di Gaza dan memaksa Hamas melakukan hal yang sama.

Sebelumnya, Blinken bertemu dan melakukan pembicaraan dengan para pejabat Israel, termasuk 2,5 jam dengan Netanyahu.

Baca juga: Blinken: Pembicaraan bisa menjadi kesempatan terakhir untuk mengakhiri perang di Gaza

Blinken mengatakan dorongan tersebut adalah kesempatan terbaik dan terakhir untuk mencapai kesepakatan bersama.

Pembicaraan yang menyerukan gencatan senjata dan perjanjian penyanderaan di Qatar terhenti selama seminggu terakhir tanpa kemajuan.

Namun, pembicaraan mengenai proposal AS untuk menjembatani kesenjangan antara Israel dan Hamas diperkirakan akan dilanjutkan minggu ini.

Melansir Reuters, Selasa (20/8/2024), kunjungan Blinken terjadi saat Presiden AS Joe Biden berada di bawah tekanan atas pendiriannya terhadap konflik di tahun pemilu.

Namun, Organisasi Islam Palestina mengumumkan dimulainya kembali aksi bom bunuh diri di Israel setelah beberapa tahun dan mengaku bertanggung jawab atas ledakan Minggu malam di Tel Aviv.

Sementara itu, sedikitnya 30 warga Palestina tewas dalam serangan militer Israel di Jalur Gaza pada hari Senin, kata petugas medis.

Baca Juga: Israel-Hamas Punya Tujuan Berbeda dalam Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza

Jadi ada tanda-tanda perdamaian dan kekhawatiran akan terjadinya perang besar-besaran di wilayah tersebut.

“Dalam pertemuan yang sangat positif hari ini dengan Perdana Menteri Netanyahu, dia mengonfirmasi kepada saya bahwa Israel menerima dan mendukung proposal jembatan tersebut,” kata Blinken kepada wartawan di Tel Aviv.

“Sekarang Hamas punya kewajiban juga,” tegasnya.

Selain itu, dengan bantuan mediator dari Amerika Serikat, Mesir dan Qatar, para pihak harus bersatu dan memahami dengan jelas bagaimana mereka akan melaksanakan perjanjian ini atau komitmen mereka berdasarkan perjanjian ini.

Meskipun Amerika Serikat menyatakan optimismenya dan kantor Netanyahu menggambarkan pertemuan itu sebagai hal yang positif, Israel dan Hamas diketahui memberi isyarat bahwa kesepakatan apa pun akan sulit dicapai.

Ada pembicaraan berbulan-bulan mengenai masalah yang sama, dan Israel mengatakan perang akan berakhir dengan tersingkirnya Hamas sebagai kekuatan militer dan politik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top