Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

KAIRO, virprom.com – Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Amerika menentang pengusiran warga Palestina dari Rafah.

Pernyataan itu disampaikannya kepada timpalannya dari Mesir pada Kamis (9/5/2024) saat melakukan percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry.

Blinken menegaskan kembali posisi jelas Presiden Joe Biden bahwa Amerika Serikat tidak mendukung operasi militer skala besar di Rafah.

Baca juga: Perang Gaza Hambat Pembangunan Manusia Selama 20 Tahun

“Amerika Serikat juga menolak pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller seperti dikutip AFP, Jumat (5 Oktober 2024).

Blinken juga menyatakan dukungan AS terhadap pembukaan kembali penyeberangan Rafah dan berlanjutnya aliran bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat Gaza.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan pada hari Selasa bahwa Israel telah mengibarkan benderanya di penyeberangan Rafah.

Israel juga telah merebut penyeberangan perbatasan utama dengan Mesir dari Hamas karena mengancam operasi darat di kota Rafah yang berpenduduk padat.

Sejak Senin (6/5/2024), Israel memerintahkan evakuasi warga Palestina di bagian timur kota tersebut.

Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang, beberapa kelompok sayap kanan Israel telah mempertimbangkan kemungkinan untuk menggusur warga Palestina dari Gaza yang dikuasai Hamas.

Proposal tersebut telah membuat marah Otoritas Palestina, serta negara-negara Arab, yang khawatir akan terjadi pengungsian besar-besaran karena para pengungsi melarikan diri setelah berdirinya Israel pada tahun 1948.

Blinken juga mengucapkan terima kasih atas fasilitasi Mesir dalam negosiasi yang bertujuan mencapai gencatan senjata sementara dengan imbalan pembebasan sandera.

Baca juga: Tank dan Pesawat Tempur Israel Jatuhkan Bom Rafah

Sekretaris CIA Bill Burns, yang terlibat dalam perundingan tersebut, akan kembali ke Amerika Serikat pada hari Kamis, kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby sebelumnya.

Menurut Jphn Kirby, kesenjangan antara kedua belah pihak belum terselesaikan, namun negosiasi masih terus berjalan. Ia pun mengatakan, kepergiannya bukan berarti putus asa. Dengarkan berita terkini dan informasi pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top