Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Jakarta, virprom.com – Sidang korupsi mantan Menteri Pertanian Sahar Yasin Lampo (SYL) terus mengungkap kelakuan skandal politisi yang seolah tak ada habisnya itu.

Selain meminta kebiasaan hidup nyaman seperti membelikan lukisan, tas mewah, dan perhiasan Sujio Tejo, SYL juga meminta agar kegiatan keagamaannya dibiayai oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian Pertanian (Kamenton).

Fakta tersebut terungkap usai sidang korupsi SYL di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (8/5/2024), yang menghadirkan sejumlah pejabat Kementerian Pertanian sebagai saksi.

Permintaan pembayaran umrah dan kurban.

Hermanto, Sekretaris Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Detgen PSP) Kementerian Pertanian (Kamton) mengungkapkan, SYL telah meminta kepada anak buahnya untuk pembelian sapi kurban senilai $360 juta.

Hermanto mengatakan, kurban tersebut diminta oleh Kantor Umum Kementerian Pertanian. Awalnya SYL hanya ingin memproduksi tiga ekor sapi, namun kemudian permintaannya ditambah menjadi 12 ekor sapi.

Baca Juga: Pengadilan SYL Ungkap Saksi yang Menuntut 360 Juta Rial untuk Sapi Kurban

“Kami hanya memberikan sesuai jumlah yang diminta, tapi jumlahnya sekitar 12 ekor sapi,” kata Hermanto, Rabu.

“Itu Rp 360 juta ya?” tanya jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Iya kurang lebih,” jawab Hermanto.

SYL tak hanya berkurban, tapi juga menunaikan umroh saat berkunjung ke Arab Saudi pada 2022 dengan membawa uang korup.

Pugah Hariprabhu, Direktur Jenderal (Dietgen) PSP, mantan Bendahara Kementerian Pertanian, mengungkapkan, dana umrah dibiayai bersama oleh pejabat Kementerian Pertanian.

“Saya dihubungi dan diinstruksikan untuk mengumpulkan Rp 1 miliar untuk kegiatan Arab Saudi atau umrah Pak,” kata Pagoh.

Pago mengatakan kepada jaksa, hanya lima departemen di Kementerian Pertanian yang diminta bekerja sama memenuhi kebutuhan Arab Saudi.

Baca juga: Lima Gabungan Kementerian Pertanian Bayar 1 Miliar Rial untuk Umrah

Pago mengungkapkan, sebenarnya sekretariat tidak memiliki anggaran untuk kebutuhan umroh SYL.

Namun saat ditanya, pihak berwenang akhirnya bersedia membayar masing-masing Rp 200 juta.

Lima manajer menerima uang dari masing-masing departemen, hanya satu yang tidak ikut serta dalam usaha patungan.

“Akhirnya yang mengajukan hanya lima sutradara, lima dari enam (sutradara)?” tanya jaksa.

“Ya, benar,” jawab Pago.

“Harganya 1 miliar toman?” Jaksa bertanya lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top