Berkaca dari Film “Inside Out 2”, Berikut 2 Alasan Emosi Remaja Kerap Dianggap Labil

virprom.com – Kehadiran film Inside Out 2 menarik perhatian publik. Pengalaman Pixar dalam mengemas cerita telah membawa pemahaman yang lebih baik terhadap aspek emosional penonton, khususnya remaja.

Perkembangan emosi merupakan perjalanan pembentukan identitas yang penting, terutama pada masa remaja. Pada tahap ini, seseorang mengalami emosi yang kompleks. Oleh karena itu, remaja sering disebut labil.

Situasi ini terwakili dengan baik oleh karakter Riley dalam “Inside Out 2”. Saat Riley menginjak usia remaja, muncullah empat emosi baru, yaitu rasa cemas yang menyebabkan ia terlalu banyak berpikir, rasa bosan yang menyebabkan ia terlalu banyak berpikir, rasa cemburu yang menyebabkan rasa cemburu, dan rasa malu yang memalukan yang menyebabkan ia terlalu banyak berpikir. .

Sewaktu kecil, Riley hanya mengenal lima emosi dasar, yakni gembira (happy), sedih (sad), marah (anger), takut (fear), dan jijik (disgust).

Psikolog Pasti dan Aminabhavi menulis dalam Journal of the Indian Academy of Applied Psychology bahwa ketidakstabilan emosi adalah ciri utama masa remaja.

Emosi merupakan impuls penggerak seseorang sepanjang hidupnya, dan emosi tersebut mempengaruhi aspirasi, tindakan, dan pikiran seseorang. Dua poin penting

Perkembangan emosi seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah nutrisi.

Selain perkembangan fisik, nutrisi juga penting untuk mendukung fungsi otak yang optimal, lapor WebMD. Hal ini dikarenakan otak membutuhkan nutrisi tertentu agar dapat berfungsi secara maksimal.

Sayangnya, sebagian besar remaja menderita kekurangan gizi. Jadwal yang padat dan kebiasaan makan cepat saji merusak pola makan mereka.

Faktanya, kekurangan nutrisi, terutama vitamin, mineral, dan asam lemak omega-3, dapat menyebabkan perubahan suasana hati, kemarahan, dan depresi pada remaja.

Baca Juga: Simak tahapan tumbuh kembang remaja berikut ini agar tumbuh kembang anak sehat dan seimbang

Selain gizi buruk pada remaja, stunting juga berdampak pada perasaan.

Pada masa ini, remaja mengalami perubahan fisik yang signifikan seiring dengan pertumbuhan dan kedewasaan tubuhnya.

Jika pertumbuhan terhambat karena beberapa faktor seperti genetika, kurang olahraga, atau ketidakseimbangan hormon, remaja mungkin mengalami masalah harga diri.

Kedua faktor ini dapat menggoyahkan emosi seorang remaja. Tanpa nutrisi dan perkembangan fisik yang tepat, remaja mengalami kesulitan dalam mengelola emosi kompleks dan stres yang menyertai tahap kehidupan ini.

Oleh karena itu, orang tua, guru, dan pendidik hendaknya mewaspadai potensi hambatan tersebut dan mengambil tindakan yang tepat untuk mendukung remaja dalam menjaga pola hidup sehat, terutama dalam mengatur asupan makanan.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), gizi remaja harus mencakup zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif serta masa pubertas, memberikan perbekalan yang cukup jika sakit, dan mencegah risiko penyakit terkait pola makan seperti penyakit kardiovaskular. , diabetes, osteoporosis dan kanker, serta mendorong pola makan dan gaya hidup sehat.

Salah satu zat gizi yang dibutuhkan remaja adalah zat gizi makro yang merupakan sumber energi.

Zat-zat tersebut antara lain protein untuk membantu pertumbuhan dan pemulihan otot, karbohidrat untuk menunjang tinggi badan dan memberikan energi, serta lemak untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan massa tubuh.

Selain zat gizi makro, zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral juga harus disediakan karena menunjang berbagai fungsi tubuh.

Misalnya saja vitamin D dan kalsium yang berperan dalam menjaga kepadatan tulang. Kemudian, vitamin C berfungsi menjaga data imun tubuh dan membuat kolagen.

Ada juga vitamin B kompleks termasuk B6, B9 atau asam folat dan B12. Nutrisi ini berperan dalam produksi neurotransmitter yang mempengaruhi suasana hati.

Baca juga: Studi: Junk Diet Merusak Memori Jangka Panjang pada Remaja

Semua zat gizi tersebut dapat diperoleh dari sumber makanan seperti daging, telur, makanan laut, sayur mayur, umbi-umbian, buah-buahan, kacang-kacangan dan biji-bijian, selain itu berbagai kebutuhan gizi remaja dapat diperoleh dari susu IGROW.

Sebagai informasi, susu IGROW mengandung nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh kembang remaja secara menyeluruh. Susu ini kaya akan kalsium, vitamin D dan magnesium, yang menjamin penyerapan kalsium ke dalam tulang secara maksimal.

Selain itu, susu IGROW mengandung kolin, asam folat, dan vitamin E yang membantu perkembangan kognitif atau kecerdasan otak remaja.

Susu IGROW mengandung zinc, vitamin C dan ekstrak buah goji sebagai sumber antioksidan yang tinggi, sehingga membantu menjaga sistem imun tubuh. Bagaimanapun, sistem kekebalan tubuh yang sehat mendorong remaja untuk tumbuh dalam kondisi terbaiknya, baik secara fisik maupun mental.

Menariknya, susu IGROW mengandung yodium dan 15 asam amino esensial, termasuk L-arginin, yang mendukung produksi hormon dan perkembangan emosi remaja.

Selain itu, susu IGROW hadir dalam kemasan berukuran tepat yang nyaman dan menyehatkan, sehingga memudahkan remaja untuk menyiapkannya sendiri. Ada tiga pilihan rasa yang sesuai dengan selera remaja: Coklat, Vanila dan Karamel.

Yuk, lengkapi nutrisinya untuk perkembangan emosi yang optimal. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top