virprom.com – Love bombing menjadi istilah yang semakin sering kita dengar, terutama dalam konteks hubungan romantis.
Fenomena ini mengacu pada tindakan seseorang yang memberikan perhatian, pujian, dan kasih sayang berlebihan di awal suatu hubungan.
Seorang psikolog klinis berlisensi dalam praktik swasta di Santa Monica dan profesor psikologi di California State University, Los Angeles, Dr. Ramani Durvasula menjelaskan bahwa bom cinta sering digunakan oleh orang-orang dengan sifat narsistik atau kecenderungan mengendalikan.
Pada tahap awal suatu hubungan, pelaku bom cinta akan menghujani pasangannya dengan perhatian, pujian, dan kasih sayang yang intens.
Baca juga: Apa Itu Bom Cinta? 8 tanda yang pasangan Anda lakukan
Tujuannya untuk menciptakan hubungan emosional yang kuat antara korban dan pelaku. Ramani menambahkan, bom cinta merupakan salah satu bentuk manipulasi yang dilakukan seseorang untuk mengontrol atau memanipulasi pasangannya.
Di awal hubungan, pasangan Anda merasa sangat dicintai dan diinginkan.
“Hal ini biasanya dilakukan oleh orang-orang dengan sifat narsistik yang ingin menjaga pasangannya tetap bergantung secara emosional,” kata Dr. Ramani kepada Men’s Health.
Lantas sampai kapan sebenarnya fase bom cinta ini berlangsung? Berapa lama bom cinta bertahan?
Menurut Ramani, bom cinta bisa berlangsung beberapa minggu hingga beberapa bulan.
Namun, durasi ini dapat bervariasi tergantung pada individu dan dinamika hubungan.
“Biasanya, bom cinta berlangsung selama tiga hingga enam bulan,” kata Ramani.
Sementara itu, pendiri PsychCentral Dr. John M. Grohol menambahkan, bom cinta cenderung terus berlanjut hingga pelaku merasa sudah mampu mengamankan komitmen pasangannya.
“Saat pelaku kekerasan merasa pasangannya terikat secara emosional, biasanya dia mulai menunjukkan sifat aslinya yang seringkali tidak secantik fase bom cinta,” ujarnya.
Baca Juga: Aravinda Akui Pernah Dibom Cinta, Kenali Tanda-Tandanya Sejak Awal Waspadai, 3 Tanda Bom Cinta di Awal Hubungan Perbedaan Love Bombing dan Hubungan Cinta.
Jadi bagaimana kita tahu kalau hubungan itu benar-benar nyata?
Psikolog Alena Tiani menjelaskan bahwa cara terbaik untuk mengetahui adalah apakah mereka melanggar batasan yang sehat atau tidak.