Berapa Lama Durasi Makan Anak? Berikut Anjuran IDAI…

virprom.com – Setiap orang tua pasti ingin memberikan nutrisi yang berkualitas kepada anaknya. Selain memilih menu yang tepat, ayah dan ibu juga harus memahami waktu makan agar anak belajar mengenali tanda-tanda lapar dan kenyang.

Dokter Spesialis Anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Subspesialis Gizi dan Penyakit Metabolik Anak Dr. Winra Pratita, M.Ked (Ped), Sp. A (K) menganjurkan waktu pemberian makan anak tidak boleh lebih dari 30 menit.

Waktu makan tidak boleh lebih dari 30 menit dan hanya boleh menggunakan air putih di sela-sela waktu makan, kata dokter Winra dikutip Antara, Selasa (04/06/2024).

Baca Juga: Pakar: MPASI tidak perlu gula dan garam, pakai bumbu

Vinra juga menekankan agar orang tua tidak memaksa atau memaksa anak untuk makan lagi jika berhenti makan lebih dari 10-15 menit.

“Ajak anak makan. Jika anak tidak mau makan, kembalikan makanannya secara netral tanpa memaksa atau memaksa. Jika anak tidak mau makan setelah 10-15 menit, hentikan proses pemberian makan,” ujarnya. dia berkata.

Ayah dan ibu juga sebaiknya menyiapkan menu makan anak baik untuk makanan utama maupun makanan ringan atau snack.

Kemudian, saat memberikan MPASI atau pemberian makan, dr Winra menyarankan para orang tua untuk tidak menawarkan ponsel atau perangkat elektronik lainnya sebagai pengalih perhatian.

“Lingkungan dan tata cara adalah aturan makan yang harus dipatuhi, tempat makan harus menyenangkan, tidak boleh ada paksaan dan gangguan seperti mainan, TV, alat elektronik saat makan, dan makanan tidak boleh diberikan sebagai hadiah. .” dia berkata. Winra.

Selain itu, Dr. Windra menjelaskan pentingnya pemberian nutrisi optimal pada 1.000 hari pertama kehidupan anak, mulai dari dalam kandungan hingga usia 2 tahun.

Baca Juga: Layak MPASI, Ini 7 Manfaat Mangga untuk Anak

Nutrisi pada 1.000 hari pertama kehidupan penting untuk perkembangan otak anak, baik kemampuan kognitif, motorik, maupun sosial emosional pada masa kanak-kanak dan remaja akhir.

Ia juga menekankan bahwa kekurangan gizi dapat berdampak jangka panjang pada kehidupan anak-anak saat dewasa.

“Malnutrisi pada anak dikaitkan dengan gangguan mental dan perilaku pada masa kanak-kanak dan remaja serta memengaruhi produktivitas di masa dewasa, termasuk masa sekolah yang lebih pendek dan pendapatan yang lebih rendah.

Winra juga mengatakan penting bagi anak untuk mengonsumsi protein hewani setiap hari atau sesering mungkin untuk mencegah stunting.

Winra menjelaskan, penelitian menunjukkan anak-anak yang rutin mengonsumsi protein hewani, seperti ikan, mendapat skor lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak. Dengarkan berita terbaik dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran media favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top