Berapa Kerugian Ekonomi akibat Perang seperti Rusia-Ukraina?

Penulis: Andreas Becker/DW Indonesia

virprom.com – Pada akhir tahun 2026, Ukraina akan kehilangan kekuatan ekonomi senilai 120 miliar dolar AS (Rp 1,94 kuadriliun) akibat agresi Rusia.

Kerugian yang timbul berupa rusaknya aset ekonomi seperti mesin atau pabrik bahkan lebih besar lagi, hampir satu triliun dolar AS (Rp 16,18 kuadriliun).

Kesimpulan tersebut diumumkan dalam studi yang dilakukan oleh Institute for Global Economy (IfW) dan Universitas Tübingen di Jerman.

Baca Juga: Israel Menderita Kerugian Terbesar di Gaza Sejak Serangan Oktober

Perang Ukraina juga membebani perekonomian negara lain. Menurut penelitian, dalam lima tahun antara tahun 2022 hingga 2026, diperkirakan akan timbul kerugian senilai 260 miliar dolar AS (Rp 4,2 kuadriliun) dari kekuatan ekonomi. Sebanyak 70 miliar dollar AS (Rp 1,13 kuadriliun) yang harus dibayar negara-negara Uni Eropa. Analisis data historis

Dasar penelitiannya adalah analisis data historis yang mencakup lebih dari 150 perang sejak tahun 1870. Peneliti ingin menjawab seberapa kuat laju penurunan PDB dan peningkatan inflasi dalam lima tahun perang di Ukraina.

“Perkiraan tersebut didasarkan pada total biaya perang antar negara di masa lalu. Tergantung pada durasi dan intensitas perang, skenario yang muncul mungkin berbeda,” kata Jonathan Federle, sekretaris utama studi dari IfW Kiel, Rabu. (14) /2/2024).

“Kami mengukur dampak perang terhadap negara lain, terutama dalam hal hubungan perdagangan karena kedekatan kawasan dan skala ekonomi yang terlibat dalam perang tersebut,” tambahnya.

Berdasarkan data dan peluang yang ada, para peneliti di Kiel dapat memperkirakan seberapa besar kerusakan ekonomi yang akan ditimbulkan jika perang terjadi.

Prediksi tersebut penting mengingat masih adanya konflik di kawasan Taiwan yang berpotensi menimbulkan perang antara China dan Amerika Serikat.

Dalam skenario ini, perang lima tahun di Taiwan diperkirakan akan menimbulkan kerugian PDB senilai 2,2 triliun dolar AS (Rp 35,6 kuadriliun).

Taiwan terhubung erat dengan perekonomian global melalui banyak sektor, terutama industri mikrochip dan semikonduktor. Para peneliti IfW percaya bahwa jumlah korban perang akan jauh lebih tinggi dari perkiraan.

Contoh lainnya adalah Iran. Dalam skenario perang atau penyerangan, kerugian yang akan ditimbulkan dalam lima tahun terhadap pertumbuhan PDB dunia akan mencapai 1,7 triliun dolar AS (Rp 27,5 kuadriliun).

Angka tersebut lebih kecil dibandingkan Taiwan karena Iran cenderung terisolasi dari perekonomian dunia.

Baca juga: Perang 6 Bulan, Berapa Banyak Pemimpin Hamas yang Tewas? Mesin digital mengungkap batas-batas ilmiah

Selain penelitian ekonomi, para peneliti di Kiel juga mengembangkan alat digital yang terbuka gratis untuk umum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top