SOLO, virprom.com – Saat ini mobil self-driving sudah menjadi pilihan masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di kota dengan kondisi lalu lintas tinggi.
Namun banyak kendala yang dihadapi pengendara mobil matic, salah satunya adalah melintasi gunung.
Kecenderungan ini dapat menjadi bencana bagi banyak pengemudi, terutama jika mereka tidak memahami cara mengendalikan kendaraan secara otomatis di jalan tersebut.
Baca juga: Ini 4 Jalur Angkutan Umum Mikrotrans yang Beroperasi 24 Jam
Iwan, Pemilik Iwan Motor Honda Auto Clinic Solo mengatakan, saat menanjak harus memilih perlengkapan yang tepat, jangan menggunakan posisi D saat menanjak dan jalan yang panjang.
“Di posisi D otomatis berpindah gigi berdasarkan putaran mesin, sehingga mesin kehilangan momentum dan berpotensi melambat,” kata Iwan kepada virprom.com, baru-baru ini.
Iwan menjelaskan, jika hal ini dilakukan, oli matic bisa menjadi terlalu panas sehingga oli tidak terlumasi dan kehilangan fungsi gesekan sehingga menyebabkan otomatik selip.
Oleh karena itu, Iwan mengatakan pemilihan gigi 1,2 atau L tergantung pada karakteristik mobil atau penggunaan fungsi triptonik untuk menggerakkan gigi tersebut, seperti transmisi manual.
Baca juga: Bocoran Gaji Marc Márquez saat Ducati Menang atas Bagnaia
“Tidak perlu mengerem saat berpindah dari D ke 1 atau 2 atau L karena mesin akan kehilangan momentum dan mobil bisa terguling karena tidak bisa menanjak,” kata Iwan.
Kemudian tekan pedal akselerator secara perlahan dan jangan menekan terlalu keras karena oli matic bisa menjadi terlalu panas.
Iwan juga berpesan, sebelum mendaki pastikan memeriksa fungsi pendingin mesin.
“Periksa fungsi pendinginan mesin seperti coolant dan fan saat menanjak, karena jika mesin overheat maka dempul juga akan overheat,” kata Iwan. Dengarkan berita terkini dan informasi pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.