BBM di NTT Langka karena Diselundupkan, Komisi VI Minta Pengawasan Ditingkatkan

JAKARTA, virprom.com – Komisi VI DPR RI meminta pemerintah meningkatkan pengawasan subsidi bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Perwakilan Komisi VI DPR RI Darmadi Duriano mengatakan hal ini perlu dilakukan mengingat minimnya cadangan minyak di NTT, khususnya di wilayah Pulau Timor.

“Kami meminta pemerintah dan Pertamina segera turun ke lapangan, melakukan verifikasi dan pemantauan yang baik, agar kegagalan ini tidak berdampak pada perekonomian masyarakat di bawahnya,” kata Darmadi dalam pidatonya, Rabu (11). . /9/2024).

Baca juga: Banyak Masyarakat Keluhkan Beli Oli dari Pertamini Tak Sesuai Formulanya, Pertamini: Bukan Mitra.

Menurut Darmani, permasalahan tersebut tidak lepas dari permasalahan distribusi di daerah terpencil termasuk NTT.

Selain itu, lanjutnya, kelangkaan minyak juga muncul karena masih adanya dugaan penyelundupan minyak ke negara tetangga.

Kasus Ipda Rudy Soike yang diduga dilimpahkan karena mengungkap kasus mafia minyak di NTT, menjadi contoh kelanjutan proses tersebut.

“Mafia minyak menggunakan hambatan distribusi minyak yang mencerminkan kurangnya pengawasan di tingkat daerah dan pusat,” kata Darmani.

“Sebenarnya NTT, khususnya Pulau Timor, adalah wilayah tetangga. Namun bukan berarti pengawasan diabaikan karena banyak peluang untuk dilanggar,” ujarnya. 

Diberitakan sebelumnya, nama Iptu Rudy Soik yang bertugas di Polres Kupang, NTT mendadak menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Baca Juga: Kebakaran Terjadi di 9 Kios di Sikka, Ada yang Nyalakan Korek Api Saat Angkut BBM

Sebab, Ipda Rudy disebut-sebut membeberkan media sosial dan perdagangan manusia ke NTT.

Namun digantikan oleh Papua. Berdasarkan keputusan tersebut, Rudy meminta Kapolri Listio Sigit memberikan peradilan yang adil.

Awalnya, Rudy memimpin operasi pemberantasan mafia minyak yang diduga melibatkan anggota Polda NTT.

Permasalahan tersebut muncul dari laporan masyarakat dan temuan tim mengenai minimnya bantuan bahan bakar minyak (BBM) di Pulau Timor.

Setelah diteliti, kekurangan tersebut disebabkan oleh adanya permainan jaringan mafia dan banyak situasi.

Pelaku yang tergabung dalam kelompok pengumpul banyak menemukan barcode dari kantor pemerintah yang tidak jujur ​​untuk membeli BBM bersubsidi.

Baca juga: Pusat Pengurusan Paspor Khusus WNI NTT yang Hadiri Misa Paus Fransiskus di Timor Leste

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top