JAKARTA, virprom.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyebutkan 84 (16 persen) kabupaten/kota yang akan menjadi tuan rumah Pilkada Serentak 2024 masuk dalam kategori sangat rentan.

Hal ini berdasarkan penelitian Bawaslu dalam kajian Pemetaan Kerawanan Pilkada Serentak 2024.

Kemudian 334 kabupaten/kota (66 persen) masuk kategori kerentanan sedang dan 90 kabupaten/kota (18 persen) masuk kategori kerentanan rendah, kata Koordinator Pencegahan, Pelibatan Masyarakat dan Aksi. Humas Bawaslu RI Lolly Suhenty dalam keterangannya, Selasa (27/8/2024).

Baca juga: Bawaslu Identifikasi 12 Isu Kerawanan Pilkada, Mulai Uang Elektronik hingga Polarisasi

Lolly menegaskan, pelaksanaan tahapan pencalonan, kampanye, dan penghitungan suara yang jujur ​​merupakan syarat suksesnya Pilkada Serentak 2024.

Jika tidak dijaga dan dijaga dengan baik, kata dia, besar kemungkinan akan menimbulkan rasa tidak aman.

“Dari tiga fase yang diukur dalam pemetaan, masing-masing fase memiliki kerentanan yang harus segera diantisipasi. Kesulitan pemilu juga diperparah oleh kondisi sosial politik di tingkat nasional dan daerah,” kata Lolly.

Survei kerawanan Pilkada 2024 yang berfokus pada tahap pencalonan, kampanye, dan penghitungan suara, merupakan bagian dari rangkaian penelitian dan pemantauan Indeks Kerawanan Pilkada (IKP) Serentak 2024 yang diluncurkan pada tahun 2022.

Baca Juga: Bawaslu daftarkan 5 provinsi rawan pada Pilkada Serentak 2024

Bawaslu juga melakukan pendalaman IKP ini pada tahun 2023 untuk memperkuat preemptif dalam berbagai isu strategis penyelenggaraan pemilu.

Berikut daftar kabupaten/kota berdasarkan provinsi yang tergolong sangat rawan terhadap pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2024: 1. Aceh• Wilayah Administratif Aceh Selatan• Wilayah Administratif Aceh Tenggara• Wilayah Administratif Simeulue

2. Bali • nol

3. Banten• Kabupaten Pandeglang• Kabupaten Lebak

4. Bengkulu• nol

5. Di Yogyakarta • Kabupaten Sleman

6. DKI Jakarta • nol

7. Gorontalo • Kota Gorontalo