Banyak Kebijakan PBNU Dianggap Kontroversial, Muncul Gerakan Muktamar Luar Biasa

JAKARTA, virprom.com – Pedoman Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dinilai kontroversial dan provokatif. Karena itu, muncullah pihak-pihak yang mendorong diadakannya Kongres Luar Biasa (MLB) PBNU.

Sekretaris Pengarah PBNU MLB (SC), Abdussalam Shohib atau Gus Salam mengatakan, langkah tersebut karena adanya kekhawatiran banyak pihak di tingkat struktur dan budaya NU.

Gus Salam dalam wawancara telepon dengan virprom.com, Senin (16/2/2024) mengatakan, “Hal ini terlihat dari banyaknya kerusuhan dan kebijakan PBNU yang kontroversial, serta promosi organisasi tersebut.”

Baca juga: Tolak Jurusan dan Pengurus Daerah Terkait MLB, PBNU: Di NU Tak Ada Persaingan Jabatan

Gus Salam mengatakan, pihaknya berinisiatif memfasilitasi penyelenggaraan MLB untuk menjawab kekhawatiran beberapa pihak.

Ia mengklaim MLB tersebut akan diikuti oleh 326 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), 23 Pengurus Wilayah NU (PWNU), dan sedikitnya 12 Pengurus Cabang Khusus Nahdlatul Ulama (PCINU).

Menurutnya, pelaksanaan MLB sudah sesuai dengan anggaran dasar organisasi dan peraturan perundang-undangan (AD/ART).

Gus Salam menegaskan, gerakan MLB tidak serta merta muncul dan tidak hanya bertujuan untuk mencopot Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya sebagai Ketum PBNU.

Dijelaskannya, wacana MLB muncul tak lama setelah PBNU sehingga Kongres Lampung diresmikan pada 2021.

Baca juga: Kepresidenan Tampaknya Bantu NU Gelar Konferensi Luar Biasa untuk PBNU

 

Saat itu, Bendahara PBNU Mardani Maming ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Bermula dari kontroversi yang melibatkan Bendahara secara umum, kemudian politik NU yang sudah berusia seabad oleh Menteri BUMN, kemudian terjadi intervensi (terhadap) PWNU dan PCNU dalam proses terorganisir yang melanggar fat sun dan bertentangan dengan ketentuan yang ada,” kata hormat Gus.

Selain itu, sejumlah pihak juga merasa prihatin dengan aktif dan besarnya partisipasi PBNU dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 yang dianggap khittah anti-NU.

“Benar-benar menggunakan mesin set-up,” kata Gus Salam.

Gejolak seputar upaya pencopotan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dari jabatan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga menjadi alasan partainya mendorong gerakan MLB.

Menurut Gus Salam, hal ini menimbulkan perpecahan antara kalangan Nahdliyin (NU) dan para penghuni pesantren.

Kemunduran organisasi yang dipimpinnya langsung dirasakan oleh warga NU dan merugikan umat, kata Gus Salam.

Baca juga: Konflik PKB-PBNU Berlanjut Banser dan Garda Nasional Siapkan Skenario

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top