Bangun 3 Juta Rumah Per Tahun, Pemerintah Bisa Atasi Kekurangan “Backlog”

JAKARTA, virprom.com – Angka kekurangan perumahan di Indonesia masih sangat tinggi. Menurut Kementerian PUPR, saat ini dibutuhkan 12,7 juta unit rumah untuk mewujudkan zero backlog Indonesia.

Real Estate Organization of Indonesia (REI) berulang kali menyatakan kesiapan dan dukungannya terhadap program pembangunan 3 juta rumah per tahun.

Seperti diketahui, program pembangunan 3 juta rumah setahun merupakan gagasan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakaboming Raka.

Menurut REI, program tersebut sangat realistis dan sejalan dengan upaya mengatasi kekurangan perumahan yang kronis.

Baca juga: Aparsi Minta Tambahan Kuota Rumah Subsidi Minimal 250.000 Unit

General Manager DPP REI Joko Sorento mengatakan jika diterapkan secara konsisten, backlog perumahan akan berkurang dan lebih terkendali pada tahun 2029.

Dapat dikatakan bahwa pengurangan backlog perumahan secara nasional tidak dapat diselesaikan dengan cara-cara konvensional yang selama ini dilakukan.

Namun semuanya harus dikelola dengan cara yang sangat tidak biasa dan tidak biasa, termasuk menetapkan target pasokan yang besar untuk memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat.

“Yang terpenting, persoalan perumahan harus menjadi prioritas dan tidak lagi hanya menjadi sebuah renungan. Sebab jika perumahan tidak dikelola dengan serius maka dapat menjadi ‘bom waktu’ bagi pembangunan nasional ke depan, termasuk krisis kemanusiaan Indonesia.” Pembangunan “Karena karakter bangsa dimulai dari rumah,” tegas Joko.

Pada tahun 2035, sekitar 66 persen penduduk Indonesia atau sekitar 304 juta jiwa akan tinggal di perkotaan.

Situasi seperti ini memerlukan penanganan yang tepat, termasuk penyediaan perumahan sesuai dengan Konstitusi.

Baca juga: Prabhu Gibran berjanji akan membangun tiga juta rumah

“Jumlah masyarakat Indonesia yang belum memiliki rumah sekitar 20 persen, dan kemungkinan besar akan bertambah lagi. Artinya, Indonesia sudah mencapai tahap pembangunan perumahan yang luar biasa, oleh karena itu harus. ditangani dengan sangat serius sekarang.

FYI, saat ini REI telah bermitra dengan Universitas Indonesia (UI) untuk melakukan penelitian seberapa besar sebenarnya kontribusi sektor real estate terhadap pertumbuhan ekonomi negara.

Joko mengapresiasi sektor perumahan yang merupakan bagian dari sektor milik pekerja sehingga terbukti efektif menjadi tulang punggung perekonomian yang menggerakkan lebih dari 180 industri terkait lainnya.

“Seiring dengan pesatnya perkembangan sektor real estate, banyak industri lain mulai dari industri bahan bangunan, bahan bangunan, furnitur dan kerajinan tangan hingga usaha makanan juga ikut bergerak di sekitar lokasi pembangunan real estate,” kata Joko. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung dari ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top