Bamsoet Sebut Draf PPHN Sudah Tuntas, Bakal Disahkan MPR Periode Berikutnya

JAKARTA, virprom.com – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Sosatuyo mengungkapkan MPR telah menyelesaikan rancangan Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) periode 2019-2024.

Bamsoet, sapaan akrab Bambang, berharap MPR periode 2024-2029 bisa menyetujui PPHN karena tidak mungkin diselesaikan dalam sisa masa jabatan MPR saat ini.

“Karena keterbatasan waktu, sepertinya pada periode ini kita belum bisa menyelesaikannya secara tuntas, tapi akan kita selesaikan pada periode berikutnya,” kata Bamsot saat bertemu dengan Wakil Presiden ke-6 RI, Try Sutrisno dalam pertemuan tersebut kawasan, Jakarta, Senin (20/5/2024).

Baca Juga: Ketua MPR: Pembicaraan PPHD sebaiknya dilakukan setelah pemilu 2024

Bamsot mengatakan, MPR yang dipimpinnya periode 2019-2024 juga meneruskan warisan MPR sebelumnya dalam hal rencana peninjauan kembali PPHN.

Dikatakannya, kalau dulu kami sudah mendapat kertas untuk melakukan kajian terhadap PPHN, hari ini sudah kami siapkan dalam bentuk draft yang nanti akan dibahas dan diambil keputusannya nanti.

Bamsoet melanjutkan, ada tiga legal audit yang bisa dipilih untuk sertifikasi PPHN.

Opsi pertama, MPR melakukan perubahan terbatas terhadap dua pasal UUD 1945 dengan menambahkan dua ayat.

Namun Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu tidak menjelaskan apa saja yang perlu dimasukkan dalam konstitusi.

Baca Juga: DPD Rapat, MPRRI Masih Berusaha Masukkan PPHN Amandemen UUD 1945

“(Pilihan) lainnya adalah dengan merevisi Undang-Undang Nomor 12 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (PPP) dengan menghilangkan penjelasannya, sehingga Ketetapan MPR dapat berlaku kembali,” jelas Bumsot.

Sedangkan plafon hukum ketiga adalah implementasi Konvensi Konstitusi. Namun, dia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai opsi tersebut.

Seperti disebutkan sebelumnya, Bamsoet berpendapat bahwa PPHN harus dianggap sebagai produk hukum yang dapat diselesaikan untuk mencegah dan menghilangkan permasalahan negara.

Ia mengatakan, Indonesia membutuhkan peta jalan atau bintang penuntun jangka panjang yang jelas untuk memandu perjalanan bangsa Indonesia.

“Indonesia memerlukan rencana jangka panjang yang komprehensif, konsisten, berkesinambungan dan berkesinambungan dari satu periode pemerintahan ke periode pemerintahan lainnya, antara pusat dan daerah,” kata Bamsot dalam Rapat Tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu pertemuan (16/8/2023). Dengarkan berita terkini dan pilihan berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top