Bahlil Akui Kawasan Industri Batang Tak Punya Master Plan: Kita Pakai Intuisi

JAKARTA, virprom.com – Menteri Investasi/Direktur Badan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah dibangun tanpa rencana umum pembangunan alias a rencana induk).

Bahlil menjelaskan, pengembangan industri terintegrasi awalnya merupakan permintaan Presiden Jokowi untuk memasukkan beberapa industri yang keluar dari China.

Sebab saat itu industri tersebut belum ada yang merambah ke Indonesia.

“Alhamdulillah Pak Presiden, sekarang kami putuskan untuk membangun di sini dalam dinamika yang berbeda Pak, ini satu-satunya kawasan industri yang awalnya tidak ada masterplannya Pak. Jadi jujur ​​​​tahap pertama (pembangunan) 450 hektare “Pak, kita pakai intuisi untuk menyusun masterplannya,” kata Bahlil saat membuka KITB, seperti dilansir Sekretariat Presiden, Jumat (26/07/2024).

Baca juga: Jokowi Buka Operasi KIT Batang dan Terima Investasi Rp 14 Triliun

Meski demikian, ia mengklaim pembangunan yang berbasis intuisi bisa berjalan dengan baik.

Sehingga hasilnya bisa terlihat pada Jumat ini saat Presiden Jokowi membuka KITB.

Makanya semua yang dirumuskan dengan baik oleh konsultan luar negeri, tidak membuahkan hasil yang baik, Pak. Buktinya ada yang pakai intuisi, alhamdulillah hasilnya sama seperti saat ini, ujarnya.

Bahlil menjelaskan, persiapan pembangunan KITB dimulai pada tahun 2019, dengan mencari lokasi pembuatan fasilitas produksi terintegrasi.

Baca juga: Jokowi Minta Luhut dan Bahlil Pasarkan Kawasan Industri Batang yang Baru Dibuka

Awalnya, industri terpadu akan dibangun di Brebes.

Namun rencana tersebut tidak terlaksana karena Brebes merupakan bekas tambak udang sehingga menurutnya kurang ideal untuk dibangun pusat industri.

“Saat itu kita temukan dia di Brebes, pertama di Brebes Pak Menteri Perindustrian, bukan di Batang. Tapi setelah dicek Pak, Brebes itu 2,5 meter di bawah permukaan jalan dan itu bekas tambak udang dan itu 3 kedalamannya beberapa meter,” jelas Bahlil.

Jadi kalaupun kita pulih sampai akhir periode, kita tidak akan menghentikan pemulihan karena, begitulah sebutannya, pencariannya sekitar 35 kilometer, dan saya jalan kaki menggunakan sepeda motor, katanya.

Baca juga: Bukan di Batangas, Tapi Awalnya Pemerintah Pilih Brebes untuk Bangun Kawasan Industri

Kemudian, lanjut Bahlil, Presiden Jokowi memerintahkan untuk mencari situs alternatif, dan ditemukan situs di Batang.

Dulunya, tempat yang saat ini dijadikan KITB adalah kawasan perkebunan tebu dan karet.

Setelah situs ditemukan, pekerjaan konstruksi dimulai pada tahun 2020.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top