JAKARTA, virprom.com – Baru-baru ini, Senin (5/6/2024), sebuah kendaraan dinas kepolisian Toyota Fortuner terlibat kecelakaan di jalan raya MBZ, jembatan layang MBZ di tol MBZ.

Fortuner tersebut menyambar kendaraan tersebut dari pinggir jalan tol yang meninggi. Tak lama kemudian, Fortuner menabrak minibus yang melaju di jalur kiri dan kehilangan kendali atas kendaraan.

Menurut polisi, penyebab kecelakaan itu adalah pengemudi Fortuner yang mengantuk. Namun, meskipun mengemudi dalam keadaan mengantuk sangat berbahaya, ada juga risiko kecelakaan jika kendaraan Anda keluar dari pinggir jalan.

Baca Juga: Fortuner Kecelakaan di Jembatan Layang MBZ, Bukan Elf, Melainkan Mitsubishi

Direktur Pelatihan Penasihat Keamanan dan Pertahanan Indonesia, Sony Susmana, mengatakan mengemudi di pinggir jalan adalah tindakan yang berbahaya dan tidak dapat dibenarkan.

“Aturan di Indonesia adalah mengemudi di sisi kanan. Sedangkan sisi kiri atau pinggir jalan untuk digunakan dalam keadaan darurat, misalnya saat kendaraan mengalami kerusakan,” kata Sony kepada virprom.com, baru-baru ini.

Pengemudi perlu mengetahui cara menyalip kendaraan lain dengan aman. Jadi jika masih melihat orang menyalip di sisi kiri atau pinggir jalan, berarti mereka tidak paham dan bisa saja terjadi kecelakaan.

Baca juga: Berikut Cara dan Syarat Mengatasi Surat Izin Mengemudi Hilang di Satpas

“Tepi jalan juga konturnya lebih tidak rata, licin, dan sempit. Jadi hanya untuk menghentikan kendaraan, bukan untuk menyalip,” kata Sony.

Selain itu, bahaya lainnya adalah angin kencang di jembatan tersebut. Sebab, kendaraan bisa saja bergeser, bergoyang, bahkan berisiko tinggi bertabrakan dengan kendaraan lain. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.