Bahaya Sering Marah-marah Terhadap Kesehatan

virprom.com – Marah bukan hanya perasaan tidak nyaman, namun sering marah dapat berdampak buruk bagi kesehatan Anda.

Pada dasarnya, kemarahan adalah emosi yang berguna untuk memperingatkan bahaya dan mendorong tindakan. Namun kemarahan adalah emosi yang ditandai dengan perasaan permusuhan terhadap seseorang atau sesuatu yang telah merugikan kita.

Ketika kemarahan alami terjadi terlalu sering, terlalu intens, terlalu lama, atau tidak sebanding dengan stimulusnya, emosi negatif ini dapat menyebabkan masalah kesehatan.

“Kemarahan adalah bagian dari respons penghindaran, perlawanan, atau rasa takut, yang menyebabkan kelenjar adrenal membanjiri tubuh dengan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin,” kata psikolog klinis Raymond Chip Toffret.

Gejala fisiknya antara lain peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, peningkatan aliran darah ke jantung. Tubuh bersiap untuk melawan dan melindungi dirinya sendiri, serta waspada untuk menghindari bahaya.

Baca Juga: Apakah Kamu Marah? Tuliskan di selembar kertas dan buang

Sistem respons stres tubuh dirancang untuk melindungi kita, namun dalam banyak kasus, kita tidak memerlukan energi ekstra untuk menghadapi hal-hal yang membuat kita marah (rekan kerja, kemacetan panjang, atau anak-anak).

Hormon stres yang berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental kita. Berikut beberapa akibat yang patut kita waspadai:

1. Dampak negatif pada jantung Pelepasan hormon stres dalam jangka panjang dapat berdampak negatif pada jantung. Menurut penelitian, salah satu dampaknya adalah menurunnya kemampuan otot jantung dalam memompa darah sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang sedang marah berisiko lebih tinggi menderita penyakit jantung koroner dan komplikasinya. Risiko lainnya adalah gangguan irama jantung.

2. Risiko Serangan Jantung Penelitian yang menganalisis data dari 50 rumah sakit di Amerika menemukan bahwa risiko serangan jantung meningkat dua kali lipat dalam waktu dua jam setelah seseorang mengalami ledakan amarah.

Baca Juga: Pingsan mendadak bisa jadi gejala aritmia jantung

3. Mengganggu Pencernaan Otak dan usus kita selalu berinteraksi dan saling mempengaruhi. Salah satu fungsi sistem saraf otonom kita adalah mengatur pencernaan. Namun, fungsi ini dapat terganggu ketika tubuh berada dalam mode melawan atau lari sebagai respons terhadap stres.

Menurut Dr Pankaj J Basricha, stres bisa berdampak langsung pada pencernaan, misalnya sakit perut atau diare. Dalam jangka panjang juga bisa menyebabkan perut kembung.

4. Menyebabkan gangguan jiwa Penelitian menunjukkan bahwa ama dapat meningkatkan gangguan emosional seperti kecemasan dan depresi. Kemarahan, terutama kemarahan yang berkepanjangan, dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk fokus dan berpikir. Itu membuat kita menjadi sinis, yang memengaruhi hubungan kita dengan pasangan atau orang lain.

5. Mengganggu Siklus Tidur Orang yang kesulitan mengendalikan amarah mengalami pola tidur yang buruk. Penelitian menunjukkan bahwa perasaan marah dapat menimbulkan energi psikologis, kegelisahan mental, dan pada akhirnya membuat kita lebih sulit tidur.

Baca Juga: Emosi Positif dan Emosi Negatif, Haruskah Ditinggalkan atau Diblokir? Dengarkan berita terpopuler dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top