Bahaya, Mobil Bermesin Turbo Jangan Sampai Kehabisan Oli

KLATEN, virprom.com – Perangkat turbocharger banyak dipasang di mobil modern. Bobotnya ringan, namun cukup efisien untuk meningkatkan tenaga, sebuah fitur yang sangat populer di kalangan produsen mobil.

Terlebih lagi, tren produsen mobil saat ini adalah saling bersaing untuk menghasilkan mobil bertenaga namun efisien. Salah satunya adalah menambahkan turbocharger alih-alih menambah kapasitas mesin.

Terlepas dari kelebihannya, turbocharger harus dirawat dengan baik tanpa terlambat mengganti oli mesin, karena perangkat ini membutuhkan pelumasan yang baik.

Baca juga: Mira Face, Daihatsu Gagah dengan Mesin Kecil Turbo

Muchlis, pemilik bengkel spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service Sukoharjo, mengatakan turbocharger memiliki dua sistem pendingin, yaitu menggunakan air radiator dan oli mesin.

“Jika pengguna biasa menunda penggantian oli mesin, kemungkinan besar turbocharger akan bermasalah karena pelumasan dan pendinginan yang kurang baik, serta poros turbin akan aus dan rusak,” kata Machlis kepada virprom.com. , baru-baru ini.

Oli mesin merupakan cairan pendingin pada area housing turbocharger untuk menjaga suhu tetap ideal, kata Machlis, selain itu juga berfungsi sebagai pelumas. Oleh karena itu, kebiasaan buruk mengganti oli seringkali memperpendek umur turbocharger.

Baca juga: Jika Anda punya mobil bermesin turbo, jangan asal pilih jenis oli

“Ganti oli mesin setiap 5.000 km atau 6 bulan sekali, segera perbaiki kebocoran oli, terutama untuk menghindari kecelakaan lebih lanjut pada komponen turbocharger,” kata Machlis.

Kerusakan turbocharger pada mobil, kata Machlis, bisa merogoh kocek konsumen karena biaya perbaikannya tidak murah.

Misalnya, perbaikan turbocharger di Fortuner mulai dari Rp5 juta hingga Rp7 juta untuk penggantian cartridge, sedangkan untuk penggantian perakitan biayanya sekitar Rp30 juta hingga Rp35 juta, kata Muchlis.

Baca juga: Ini Efek Pencampuran Bahan Bakar Pertalite dan Pertamax Turbo

Service Advisor Honda Anugera Yogyakarta Deni mengatakan, setiap mobil harus dirawat dengan baik termasuk penggantian oli secara berkala.

“Kalau tidak, dampak terburuknya adalah oli bisa habis dan menimbulkan banyak kerusakan, terutama pada mesin. Biasanya indikator oli menyala, peringatannya dihilangkan, bukan langsung diganti,” kata Deni kepada virprom.com pada Rabu (29/5/2024).

Deni mengatakan, jika blok mesin rusak, piston patah, poros engkol patah, lalu turbo diganti, biaya perbaikannya bisa mencapai ratusan juta rupee.

Jadi, jika mobil turbo kehabisan oli mesin, tidak hanya merusak mesinnya saja, tapi juga merusak komponen turbochargernya. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top